6 Tips Dokter Spesialis agar Anak Tetap Sehat dan Bugar Saat Belajar Menjalankan Ibadah Puasa

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ahmad Nur Rosikin
ilustrasi anak yang menjalankan ibadah puasa Ramadhan

Waktu sarapan digeser lebih awal menjadi waktu sahur, sementara makan siang menjadi sore atau saat berbuka puasa.

Lalu makan malam dilakukan usai salat tarawih.

Baca juga: 10 Manfaat Makan Jeruk Saat Sahur dan Buka, Bikin Imun Meningkat Saat Jalankan Ibadah Puasa Ramadhan

4. Buat rutinitas yang menyenangkan dan sehat

Meski menjalankan ibadah puasa, dr. Fita menyarankan agar anak tetap beraktivitas yang menyenangkan.

Dia menyarankan agar orang tua mengajak anak mengaji bersama, pergi ke masjid bersama, menyiapkan menu buka atau sahur bersama, dan sebagainya.

Kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan dapat membuat anak senang dan termotivasi untuk berpuasa.

"(Kalau) lihat orang tuanya ketika berpuasa hanya tidur saja, itu (dapat) membuat anak menjadi lebih lemas dan jenuh, sehingga dia tidak senang dengan kondisi berpuasa,” jelasnya.

Baca juga: Rutin Makan Buah Pir Saat Puasa Bikin Berat Badan Turun setelah Ramadhan, Ini 3 Manfaat Lainnya

5. Hindari aktivitas fisik yang berlebihan

Sebaliknya, aktivitas fisik yang sifatnya berlebihan sebaiknya dikurangi.

dr. Fita mencontohkan seperti berlarian dan sebagainya.

Tujuannya agar anak-anak tak cepat kelelahan atau bahkan mengalami dehidrasi.

Sebagai gantinya, orang tua bisa mengajak anak untuk mengaji bersama, mewarnai bersama, dan lain-lain.

6. Berikan motivasi dan penghargaan secukupnya

ilustrasi makan banyak saat sahur dan buka puasa (freepik.com)

Memberikan motivasi dan penghargaan kepada anak sebaiknya seperlunya saja.

Dokter Fita mencontohkan, orang tua bisa memberi sticker untuk menandakan keberhasilan anak atau memberi makanan yang anak sukai.

“Cukup reward yang menyenangkan untuk anak saja, sesuai dengan kebutuhannya, seperti ingin makan apa, dan lain-lain,” pungkasnya.

Artikel ini diolah dari Kompas.tv

(TribunHealth.com, Kompas.tv)