Penelitian menunjukkan bahwa individu dengan diabetes memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung koroner dan hipertensi.
Namun, yang lebih mencemaskan, diabetes juga meningkatkan kemungkinan terjadinya stroke, yang dapat memiliki konsekuensi yang lebih serius.
Dr. Amanda Turner, seorang ahli kardiologi yang terlibat dalam penelitian ini, menyatakan, "Kita telah mengidentifikasi hubungan yang signifikan antara diabetes dan risiko stroke. Ini adalah peringatan bagi para penderita diabetes untuk lebih proaktif dalam menjaga kesehatan kardiovaskular mereka."
Stroke, yang dapat disebabkan oleh gangguan aliran darah ke otak, membawa gejala yang harus diwaspadai.
Mati rasa mendadak pada satu sisi wajah atau tubuh, kesulitan berbicara, dan pusing adalah tanda-tanda khas yang sering muncul.
Penderita diabetes diingatkan untuk tidak mengabaikan gejala-gejala ini, karena deteksi dini dapat menjadi kunci untuk pencegahan dan pengelolaan risiko stroke.
Manajemen diabetes yang baik, termasuk pengendalian gula darah dan penanganan faktor risiko lainnya seperti tekanan darah tinggi dan kolesterol, dianggap sebagai langkah-langkah kunci dalam melindungi kesehatan kardiovaskular.
Baca juga: Memerangi Diabetes dengan 5 Herbal Ampuh: Kadar Gula Darah Turun Berkat Khasiat Alami
Disarankan juga untuk rutin memantau tekanan darah dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk penanganan yang tepat.
Penemuan ini menggarisbawahi pentingnya pendekatan holistik dalam mengelola diabetes, yang tidak hanya memerhatikan kontrol gula darah tetapi juga melibatkan perawatan kesehatan kardiovaskular yang komprehensif.
Kesadaran masyarakat akan keterkaitan antara diabetes, kesehatan jantung, dan risiko stroke diharapkan dapat meningkatkan langkah-langkah pencegahan di kalangan mereka yang menderita diabetes.
5. Penyakit jantung
Mengutip informasi dari WebMD, studi terbaru menegaskan bahwa diabetes tidak hanya meningkatkan risiko penyakit jantung, tetapi juga dapat menjadi pemicu serangan jantung.
Masalah kesehatan jantung yang dihadapi oleh penderita diabetes dapat bervariasi, dan serangan jantung muncul sebagai salah satu ancaman serius yang harus diwaspadai.
Penelitian menunjukkan bahwa tingginya kadar gula darah pada penderita diabetes dapat merusak pembuluh darah, meningkatkan risiko terjadinya aterosklerosis (pengerasan arteri).
Hal ini membuka pintu bagi terbentuknya plak yang dapat menyumbat arteri, yang pada gilirannya dapat menyebabkan serangan jantung. Dr. Rachel Simmons, seorang ahli kardiologi, menekankan, "Diabetes dan penyakit jantung memiliki keterkaitan yang erat, dan pencegahan merupakan kunci untuk menjaga kesehatan jantung penderita diabetes."
Selain tingginya kadar gula darah, kadar kolesterol juga memainkan peran penting dalam kesehatan jantung.
Penderita diabetes cenderung memiliki ketidakseimbangan kadar kolesterol, dengan peningkatan kadar kolesterol jahat (LDL) dan penurunan kadar kolesterol baik (HDL).
Kombinasi ini meningkatkan risiko pembentukan plak aterosklerotik yang dapat mengarah pada serangan jantung.
Menyadari dampak yang mungkin terjadi, para ahli kesehatan menyarankan langkah-langkah preventif yang melibatkan pengelolaan gula darah dan kolesterol.
Kontrol ketat terhadap kadar gula darah, diet sehat dengan fokus pada serat dan rendah lemak jenuh, serta penggunaan obat-obatan yang diresepkan oleh dokter merupakan langkah-langkah krusial.
Baca juga: Peringatan Kesehatan: Batas Konsumsi Gula-Garam yang Disarankan Agar Terhindar dari Risiko Diabetes
Baca tanpa iklan