TRIBUNHEALTH.COM - Flek hitam pada kulit bisa disebabkan oleh berbagai faktor, dan kondisi ini seringkali disebut sebagai hiperpigmentasi.
Paparan sinar UV dari matahari dapat merangsang produksi melanin, pigmen yang memberikan warna pada kulit.
Terlalu banyak paparan sinar matahari tanpa perlindungan dapat menyebabkan hiperpigmentasi.
Seiring bertambahnya usia, kulit bisa mengalami perubahan, termasuk penumpukan melanin di beberapa area.
Baca juga: Studi Terbaru: Ahli Nutrisi Ungkap Nutrisi Kunci yang Penting untuk Menurunkan Gula Darah
Pergantian hormon, seperti yang terjadi selama kehamilan, bisa menyebabkan perubahan warna pada kulit, termasuk munculnya flek hitam yang disebut melasma.
Lantas, apakah adanya flek hitam bisa menimbulkan gejala medis tertentu?
Menurut penjelasan dr. Bonita, adanya flek hitam bisa menjadi ciri khusus terkena suatu penyakit.
Baca juga: Kabar Gembira! Menteri Keuangan Pastikan THR PNS, TNI-Polri 2024 Cair 100 Persen
"Biasanya ibu hamil rentan terhadap flek.
Terus kemudian pengidap tumor, hipofisis, kemudian pengidap hemakromotiasis, kemudian penyakit edison itu juga mempengaruhi untuk timbulnya flek sendiri.
Tadi juga saya bahas tentang diabetes mellitus dengan penggunaan obat-obatan lainnya itu akan memicu hiperpigmentasi atau kehitaman pada kulit," kata dr. Bonita.
Sebagai catatan, hiperpigmentasi atau adanya flek hitam pada kulit biasanya tidak menimbulkan gejala medis secara langsung.
Hiperpigmentasi umumnya merupakan masalah kosmetik atau estetika, dan kebanyakan kasus tidak menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan secara fisik.
Baca juga: Rahasia Kesehatan: Menjaga Gula Darah dengan Makanan Sehat Kaya Karbohidrat untuk Pasien Diabetes
Namun, dalam beberapa kasus, hiperpigmentasi dapat menjadi tanda atau gejala dari kondisi medis yang mendasarinya.
Contohnya, beberapa penyakit atau kondisi medis yang dapat menyebabkan perubahan warna pada kulit.
BACA BERITA LAIN: Mitos atau Fakta Pemilik Kulit Terang Lebih Berisiko Mengalami Flek Hitam? Ini Kata Dokter Estetika
Anggapan bahwa individu dengan kulit terang lebih berisiko mengalami flek hitam merupakan salah satu bentuk persepsi atau keyakinan yang berkembang dalam masyarakat.
Penting untuk diingat bahwa keyakinan semacam ini tidak selalu didasarkan pada fakta ilmiah atau bukti yang kuat.
Kulit manusia bervariasi dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk genetika, eksposur terhadap sinar matahari, dan perawatan kulit.
dr. Bonita menyampaikan jika kulit terang lebih berisiko mengalami flek hitam adalah fakta.
Baca juga: Rahasia Sehat: 4 Sayuran Terbaik yang Mampu Kontrol Gula Darah pada Penderita Diabetes
"Fakta, karena kalau misalkan kita kulit terang kan lebih fotosensitif ya terhadap si cahaya matahari.
Baca tanpa iklan