TRIBUNHEALTH.COM - Buah sukun kerap diolah menjadi camilan yang bisa menemani waktu santai.

Tak hanya buahnya saja yang bisa dikonsumsi, ternyata daun sukun ini memiliki ragam manfaat untuk kesehatan lho.

Daun sukun berurukan besar dan lebar, nerwarna hijau dan mengkilap di bagian atasnya.

Rupanya daun sukun bisa dijadikan obat herbal untuk menurunkan asam urat hingga kolesterol di dalam tubuh.

Hal ini karena sukun mengandung ragam senyawa seperti flavonoid, polifenol, kalium, riboflavin, asam amino esensial, asetilkolin dan sitosteron.

Semua kandungan tersebut sangat dibutuhkan tubuh.

Baca juga: Turunkan Kolesterol dengan Daun Bidara, Apa Saja Manfaat Lainnya?

Melansir Tribun Bali, melalui kanal YouTube pribadi dr. Fery Juliawan , M.Th, diuraikan manfaat daun sukun sebagai obat herbal untuk mengatasi ragam masalah kesehatan, diantaranya yakni:

1. Menurunkan Kadar Asam Urat

Kadaer asam urat tentunya dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, kondisi kesehatan fisik dan pola makan.

Normalnya kadar asam urat ini di angka kisaran:

Pada wanita dewasa: 2,4–6,0 miligram per desiliter (mg/dL), pria dewasa: 3,1–7,0 mg/dL, dan pada anak-anak: 2,0–5,5 mg/dL.

Seseorang yang mengalami penyakit asam urat sering mengalami sulit berjalan akibat gejala yang ditimbulkan.

Penyebab asam urat ini di antaranya faktor genetik dan pola makan yang tidak sehat.

Kandungan zat aktif pada daun sukun seperti flavonoid memiliki sifat sebagai anti inflamasi.

Kandungan ini rupanya sangat efektif mengurangi peradangan sendi.

Baca juga: Khasiat Daun Sirih Ini Sayang Dilewatkan: Turunkan Kolesterol hingga Gula Darah

2. Menurunkan Kadar Gula Darah

Pada dasarnya, kadar gula darah pada tubuh bisa berubah-ubah, misalnya ketika sebelum dan sesudah makan atau saat sebelum tidur.

Ini kisaran kadar gula darah normal pada tubuh yang harus Anda ketahui :

Sebelum makan atau setelah puasa selama setidaknya 8 jam yakni 70–100 mg/dL, sebelum tidur atau dua jam setelah makan yakni kurang dari 140 mg/dL,

Serta pemeriksaan gula darah sewaktu yakni kurang dari 200 mg/dL.