Antara Laki-laki dan Perempuan, Mana yang Paling Banyak Mengalami Asam Urat Tinggi?

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Melia Istighfaroh
ilustrasi seseorang yang mengalami penyakit asam urat

TRIBUNHEALTH.COM - Sobat sehat, salah satu masalah yang sering kita jumpai di masyarakat adalah penyakit asam urat.

Asam urat dianggap sebagai penyakit sejuta umat.

Bahkan, tak jarang penyakit asam urat ini dikenal dengan penyakit orang tua. Padahal, usia muda pun bisa berisiko mengalaminya.

Perlu sobat sehat ketahui, ternyata makanan tinggi purin bisa menyebabkan terjadinya penyakit asam urat.

Selain makanan, tentunya sobat sehat perlu mengetahui faktor risiko penyebab penyakit asam urat.

Seringkali asam urat dikenal sebagai penyakit yang banyak dialami masyarakat.

Penyakit asam urat ini tetunya bisa dialami oleh laki-laki maupun perempuan.

Ilustrasi seseorang alami asam urat, bagaimana cara mengatasinya? (pixabay.com)

Baca juga: Jangan Asal Masak, Ini Pengolahan Daging yang Baik untuk Penderita Hipertensi

Antara laki-laki dan perempuan, kira-kira mana sih yang paling banyak kasus mengalami kadar asam urat tinggi ini?

Dokter spesialis penyakit dalam, dr. Mustopa menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube TribunHealth.com mengenai kasus asam urat pada perempuan dan laki-laki.

Maka dari itu, penting sekali mengetahui tentang penyebab tingginya asam urat.

Tanpa kita sadari, ternyata penyakit asam urat ini dapat terjadi karena penumpukan purin pada tubuh.

Selain makanan tinggi purin dan kebiasaan tidak sehat, ternyata ada faktor risiko lain yang memicu terjadinya penyakit asam urat.

Bahkan, seringkali masyarakat menganggap bahwa penyakit asam urat memang umum terjadi.

Baca juga: Olahraga yang Cocok untuk Penderita Asam Urat

Banyak pertanyaan mengenai kasus penyakit asam urat lebih banyak dialami laki-laki atau perempuan,

dr. Mustopa menuturkan bahwa kasua penyakit asam urat pada laki-laki maupun perempuan ini sebenarnya hampir sama.

Ia menjelaskan, dari data memang dikatakan jika perempuan lebih banyak mengalami penyakit asam urat. Namun, secara hitungan tidak ada yang dignifikan antara laki-laki dan perempuan.

Disinggung oleh dr. Mustopa bahwa penyakit asam uray ini tergantung dari faktor pola kebiasaan yang tidak sehat.

"Sebenarnya hampir sama. Kalau dari beberapa data memang perempuan lebih banyak. Cuma, kalau secara hitungan gak ada yang signifikan antara laki-laki dan perempuan. Karena kembali lagi ke faktor pola kebiasaan yang tidak sehat," kata dr. Mustopa.

Baca juga: Banyak yang Belum Tau Manfaat Singkong, Salah Satunya Mengurangi Tekanan Darah

Dokter spesialis penyakit dalam dr. Mustopa menuturkan bahwa tidak ada kecenderungan antara laki-laki maupun perempuan.

Lanjut, pada perempuan yang sudha menopause kata dr. Mustopa rentan terhadap peningkatan asam urat.

Halaman
12