Perkembangan Motorik Si Kecil untuk usia 0-12 bulan

Penulis: Melia Istighfaroh
Editor: Melia Istighfaroh
ilustrasi bayi sehat

Si Kecil semakin mengeksplorasi mainannya dengan menggenggam dan menggapainya.

Usia 7-9 Bulan

Ilustrasi pemberian MPASI pada bayi (jogja.tribunnews.com)

Kemampuan motorik halus si Kecil semakin berkembang pada usia ini.

Si Kecil sudah mulai mengambil benda tanpa terjatuh, bahkan si Kecil sudah dapat mengambil benda dalam ukuran kecil dengan menggunakan ibu jari dan telunjuknya.

Selain itu, pada usia ini kendali otot si Kecil semakin kuat dikarenakan koneksi sistem saraf yang semakin terbentuk.

Sebagian besar bayi yang berusia 7 bulan sangat senang berdiri dan memantulkan tubuhnya naik turun.

Jika si Kecil sudah tampak kuat dan siap berdiri, Ibu dan Ayah dapat melatih otot kaki dengan menopang tubuh si Kecil untuk melatihnya berdiri.

Usia 10 - 12 Bulan

Ilustrasi bayi yang sudah bisa duduk (Pexels)

Pada usia ini, Ibu dan Ayah tentu melihat perkembangan si Kecil sudah sangat aktif dan menggemaskan.

Si Kecil sudah dapat mengubah posisinya sendiri, seperti dari posisi tengkurap ke posisi merangkak.

Ibu dan Ayah dapat melatih kemampuan merangkak si Kecil dengan cara meletakkan benda yang menarik perhatian di depannya.

Dengan begitu, si Kecil akan mendorong tangan dan lututnya serta bergerak maju dan mundur yang bermanfaat untuk melatih otot tangan dan kakinya hingga siap untuk merangkak.

Baca juga: 6 Makanan yang Baiknya Dikonsumsi Penderita Asam Urat, Dapat Bantu Mengurangi Gejala Asam Urat

Hal ini bertujuan untuk melatih motorik kasarnya.

Mendekati usia satu tahun, otot-otot si Kecil semakin kuat, begitu juga dengan perkembangan motoriknya.

Si Kecil sudah lebih memiliki keseimbangan dengan berpegangan pada sekitarnya untuk membantunya berdiri.

Selain itu, perkembangan motorik halus si Kecil sudah semakin terlihat dengan pandainya si Kecil untuk bertepuk tangan, menangkap bola, dan mengambil benda-benda kecil yang ada di sekitarnya.

Hingga tanpa Ibu dan Ayah sadari, si Kecil sudah dapat berjalan beberapa langkah sambil terjatuh, tentu peran Ibu dan Ayah untuk selalu mengawasinya jangan sampai terlewatkan ya.

Alih-alih fokus pada perkembangan si Kecil, Ayah dan Ibu juga perlu mengingat bahwa si Kecil berkembang sesuai dengan kemampuan dan kecepatannya sendiri ya.

Baca juga: Ahli Gizi Jelaskan Aneka Makanan yang Bikin Diabetes serta Penangkalnya

“Kondisi pada si Kecil yang harus dikonsultasikan dengan dokter, apabila sudah terdapat keterlambatan dalam fase perkembangan."

"Artinya perkembangan yang sudah seharusnya bisa dilakukan, namun si Kecil belum bisa melakukan keterampilan tersebut”, ujar dr.Rudy Ciulianto, Sp.A, CIMI, selaku dokter spesialis anak Kehamilan Sehat Karang Tengah. (Tribunhealth.com)