3. Membantu Kesehatan Jantung
Gula tambahan secara tidak langsung dan langsung terkait dengan penyakit jantung.
Diet dengan lebih dari 20 persen total kalori dari tambahan gula dikaitkan dengan tingginya kadar trigliserida, sejenis lemak darah.
Peningkatan trigliserida dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Meskipun berat badan Anda sudah sehat, mengurangi asupan gula tambahan dapat membantu menjaga tekanan darah, kolesterol, dan trigliserida pada tingkat yang sehat.
Hal ini juga dapat menurunkan risiko penyakit jantung.
Baca juga: 6 Kunci Kesembuhan Hipertensi, Tekanan Darah Jadi Normal dan Jantung Makin Sehat
4. Meningkatkan Kesehatan Mulut Anda
Pemecahan gula oleh bakteri di mulut dapat menghasilkan asam yang merusak permukaan gigi sehingga menyebabkan gigi berlubang.
Terlalu banyak bakteri juga dapat menyebabkan gusi terinfeksi atau meradang, sehingga menyebabkan penyakit gusi.
Mengurangi jumlah tambahan gula dalam makanan Anda hingga kurang dari 10 persen dari total kalori Anda setiap hari dapat mengurangi risiko terjadinya gigi berlubang.
5. Dapat Menurunkan Risiko Depresi
Apa yang kita makan dapat memengaruhi fungsi otak kita, sehingga memengaruhi suasana hati kita.
Misalnya, risiko gejala depresi yang lebih rendah dikaitkan dengan mengonsumsi makanan seperti buah-buahan dan sayuran segar serta biji-bijian.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa minuman manis dikaitkan dengan risiko gejala depresi dan depresi yang lebih tinggi.
Namun penelitian lain tidak menemukan hubungan antara asupan gula dan risiko depresi.
Diperlukan lebih banyak penelitian untuk meneliti bagaimana gula dapat memengaruhi suasana hati Anda.
Baca juga: Depresi Tak Sama dengan Perasaan Sedih, Simak Perbedaan Keduanya
6. Dapat Mengurangi Jerawat dan Meningkatkan Kesehatan Kulit
Terlalu banyak gula berarti Anda dapat mengalami peradangan di seluruh tubuh dan peningkatan produksi sebum, zat kulit berminyak.
Jerawat bisa disebabkan oleh terlalu banyak sebum.
Mengurangi tambahan gula juga dapat membantu memperlambat penuaan kulit.
Gula dan makanan yang dipanggang atau digoreng mungkin mengandung lebih banyak zat yang bereaksi dengan kolagen dan serat elastis di kulit Anda.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)