TRIBUNHEALTH.COM - Makanan cepat saji atau sering disebut "fast food" adalah jenis makanan yang disiapkan dan disajikan dengan cepat kepada pelanggan.
Makanan cepat saji umumnya dijual di restoran cepat saji dan dikemas sedemikian rupa sehingga mudah dikonsumsi di tempat atau diambil untuk dibawa pulang.
Makanan cepat saji seringkali memiliki karakteristik berikut:
1. Cepat disajikan
Proses persiapan makanan cepat saji biasanya sangat cepat, dan makanan dapat diperoleh dalam waktu singkat setelah pemesanan.
Baca juga: Wanita Mengalami Perubahan Emosional saat Menopause, Mengapa?
2. Ketersediaan
Restoran cepat saji tersebar luas di banyak lokasi, membuat makanan cepat saji mudah diakses oleh banyak orang.
3. Harga terjangkau
Makanan cepat saji seringkali terkenal karena harganya yang relatif terjangkau, membuatnya menjadi pilihan bagi banyak orang yang mencari alternatif makanan yang lebih ekonomis.
4. Rasa tinggi lemak dan gula
Beberapa jenis makanan cepat saji memiliki kandungan lemak dan gula yang tinggi, serta tingkat kalori yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan makanan sehat.
Baca juga: Mengetahui Kapan Wanita Menopause, Bisa Diamati dari Ciri-cirinya
5. Porsi besar
Porsi makanan cepat saji seringkali lebih besar dari porsi yang dianjurkan, yang dapat menyebabkan konsumsi kalori yang berlebihan.
Namun tahukah sobat sehat, makanan cepat saji rupanya meningkatkan risiko terhadap penyakit diabetes.
Dalam jurnal American Heart Association disebutkan bahwa seseorang yang konsumsi makanan cepat saji lebih dari dua kali seminggu memiliki risiko terserang diabetes sebesar 27 persen.
Makanan cepat saji dapat meningkatkan risiko penyakit diabetes karena beberapa alasan yang terkait dengan komposisi nutrisi dan gaya hidup.
Makanan cepat saji seringkali kaya akan kalori, lemak jenuh, dan gula.
Konsumsi kalori yang berlebihan dapat menyebabkan kelebihan berat badan atau obesitas, yang merupakan faktor risiko utama untuk diabetes tipe 2.
Banyak makanan cepat saji mengandung lemak jenuh dan trans fat yang tinggi.
Baca juga: Mengenal Manfaat Buah Bit untuk Kesehatan: Menurunkan Tekanan Darah hingga Kontrol Diabetes
Konsumsi lemak jenuh dan trans fat dapat menyebabkan resistensi insulin, di mana sel-sel tubuh menjadi kurang responsif terhadap insulin.