Mie vs Bumbu Mie Instan Lebih Tidak Sehat Mana? Ini Penjelasan Ahli Gizi

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Melia Istighfaroh
ilustrasi mie instan

Khusus orang dewasa sehat, angka kecukupan natrium berkisar 1000-1500 miligram per orang per hari atau setara dengan setengah sampai tiga perempat sendok teh garam.

Di sisi lain, menurut Kementerian Kesehatan, MSG yang banyak terkandung dalam bumbu mi instan terdiri dari tiga zat, yaitu asam glutamat (78 persen), natrium (12 persen), dan air (10 persen).

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan asupan harian MSG yang dapat diterima oleh tubuh manusia adalah 0-120 miligram per kilogram berat badan.

Meski tergolong aman dikonsumsi, asupan MSG per hari tetap harus dibatasi untuk menghindari potensi efek yang merugikan.

Baca juga: Manfaat Konsumsi Semangka bagi Penderita Asam Urat

Mie Picu Gula Darah Naik dan Turun

Lebih lanjut dr Tan mengatakan, komponen mi dari mi instan merupakan produk rafinasi yang berasal dari terigu atau tepung gandum.

Menurutnya produk rafinasi atau makanan yang mengandung karbohidrat rafinasi bukanlah bahan pangan utuh lagi.

Jenis karbohidrat ini berbeda dengan beras pecah kulit, beras merah, beras coklat, atau beras hitam, yang mana kulit arinya masih utuh, sehingga lebih lama dicerna menjadi gula.

Meski tak dapat dikatakan berbahaya, menurutnya, produk rafinasi tidak dibutuhkan oleh tubuh, bahkan dapat membuat gula darah naik dan turun secara cepat.

"Cepat membuat gula darah (seperti) yoyo. Sebab rafinasi mudah diserap jadi gula darah, dan anjlok lagi," jelas Tan.

Cara menyulap mi instan jadi lebih sehat

Terpisah, dosen dan ahli gizi dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Toto Sudargo mengungkapkan, hanya makan mi instan setiap hari tentu tidak sehat.

Baca juga: Hubungan Seksual Bisa Dilakukan Setiap Hari, dr. Binsar Singgung Kesepakatan dan Bugar

Kondisi tersebut sama seperti hanya mengonsumsi nasi setiap hari.

Sebab pemicu ketidaksehatan adalah makan mi instan yang merupakan karbohidrat tanpa tambahan lauk-pauk apa pun.

Hal ini akan membuat tubuh sekadar memiliki karbohidrat untuk menghasilkan energi, tetapi tidak dilengkapi sumber zat pembangun dan pengatur.

Zat pembangun adalah protein, berupa lauk hewani dan nabati.

Sementara zat pengatur, terdiri dari buah dan sayur. Untuk membangun tubuh yang sehat, bugar, dan ideal, perlu asupan gizi seimbang antara zat-zat tersebut.

Oleh karena itu, Toto mengatakan, mi instan, terlepas dari komponen mi atau bumbunya, perlu dibuat menjadi menu bergizi lengkap.

"Jika mau yang sehat, maka dibuat menu lengkap. Misalnya, mi ditambah telur, daging, atau ikan, ditambah sayur, dan lauk nabati," kata Toto, Kamis (4/1/2024), masih dikutip dari sumber yang sama, Kompas.com.

Baca juga: 10 Link Download Kalender 2024 dalam Format JPEG PNG PDF dan CDR

Berapa banyak boleh konsumsi mie instan?

Halaman
123