Mie vs Bumbu Mie Instan Lebih Tidak Sehat Mana? Ini Penjelasan Ahli Gizi

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Melia Istighfaroh
ilustrasi mie instan

TRIBUNHEALTH.COMĀ - Sobat sehat, siapa sih yang tidak suka dengan mie instan?

Mie instan ini tentunya menjadi makanan favorit bagi beberapa orang.

Bahan, penggemar mie instan ini juga dari berbagai kalangan usia.

Meskipun menjadi makanan favorit, tetap saja mie instan ini dianggap sebagai makanan yang tak sehat.

Hal tersebut dikarenakan efek samping mie instan uang bisa memicu deretan masalah kesehatan jika terlalu sering dikonsumsi.

Di balik kemasan mie instan, tentu berisi mie dan plastik kecil yang berisi bumbu yang akan menentukan aroma dan rasanya.

Baca juga: CPNS 2024 akan Dibuka, Cek Syarat untuk Penyandang Disabilitas, Pelamar Umum & Lulusan Cumlaude

Yang penjadi pertanyaan, komponen mana kah yang lebih tidak sehat? Tentunya agar kita bisa menghindari risiko buruk saat makan mie instan.

Melansir Serambinews.com, salah satunya dari warganet X (dulu Twitter) @bbiiutiful, Selasa (2/1/2024) siang.

"Sebenernya mie instan tuh yg gak sehat mie nya apa bumbunya?" tulis pengunggah.

Lantas, mana yang sebenarnya lebih tidak sehat dari mi instan, mi atau bumbunya?

Mie vs Bumbu dari Mie Instan

Melansir Kompas.com, Jumat (5/1/2024), dokter gizi komunitas dari dr Tan & Remanlay Institute Banten, Tan Shot Yen mengatakan, mi maupun bumbu dari mi instan sama-sama tidak sehat.

Hal itu karena bumbu mi instan umumnya tinggi garam dan penguat rasa Monosodium glutamate alias MSG.

Komposisi MSG terdiri atas natrium dan klorida, dengan mineral natrium berperan dalam keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh.

Baca juga: Cara Sehat Minum Kopi, Baiknya Jangan Campur Bahan Ini

Menurut Tan, tubuh manusia membutuhkan natrium untuk keseimbangan eletrolit yang digunakan sebagai penunjang kerja otot dan syaraf.

"Kecukupan garam mampu menahan air dalam tubuh. Bekerja sama dengan kalium menjaga tekanan darah, kesehatan jantung, dan ginjal," kata Tan, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (4/1/2024), sebagaimana dikutip dari pemberitannya.

Namun, menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebagaimana dikutip dari laman resminya, terlalu banyak asupan natrium berakibat pada air yang lebih banyak pada pembuluh darah.

Kondisi ini dapat menyebabkan peningkatan volume cairan darah, yang berimbas pada peningkatan tekanan darah.

Kebutuhan asupan garam per hari bagi dewasa sehat sesuai anjuran dari Kementerian Kesehatan adalah 2000 miligram natrium atau setara dengan satu sendok teh garam per orang per hari.

Baca juga: Dibuka 2,3 Juta Formasi CPNS 2024, Simak Rinciannya

Sementara itu, berdasarkan Angka Kecukupan Gizi Indonesia 2019, asupan natrium harian tergantung dari usia dan jenis kelamin.

Halaman
123