TRIBUNHEALTH.COM - Penderita diabetes sering tidak menyadari peningkatan kadar gula darah mereka karena beberapa alasan.

Beberapa faktor yang mungkin berkontribusi termasuk:

1. Gejala yang lambat muncul

Gejala diabetes tipe 2 biasanya muncul secara perlahan, dan penderita dapat mengalami peningkatan kadar gula darah tanpa menyadari adanya perubahan yang signifikan.

Gejala awalnya mungkin tidak terlalu mencolok.

Baca juga: Gaji PNS Naik 8 Persen di 2024, Terhitung Sejak Kapan? Berikut Besaran Kenaikan Gaji

2. Adaptasi tubuh

Tubuh dapat beradaptasi terhadap kadar gula darah yang tinggi, sehingga penderita mungkin tidak merasa tidak nyaman.

Ini bisa membuat sulit bagi seseorang untuk menyadari perubahan yang sedang terjadi.

3. Ketidakpedulian terhadap gejala

Beberapa orang mungkin tidak memperhatikan atau mengabaikan gejala-gejala yang terkait dengan kadar gula darah tinggi.

Mereka bisa menganggap gejala tersebut sebagai sesuatu yang tidak serius atau tidak terkait dengan diabetes.

4. Kebiasaan sehari-hari

Kebiasaan sehari-hari, seperti kelelahan atau stres, dapat menyebabkan orang merasa kurang sehat tanpa menyadari bahwa itu mungkin terkait dengan peningkatan kadar gula darah.

Baca juga: LINK Kalender 2024, Lengkap dengan Tanggal Merah, Penanggalan Hijriyah, dan Jawa

5. Ketidakpahaman tentang gejala diabetes

Beberapa orang mungkin tidak menyadari bahwa gejala seperti sering kencing, haus berlebihan, atau penurunan berat badan yang tidak diinginkan dapat menjadi tanda diabetes.

Sehingga, mereka tidak mengaitkan gejala-gejala tersebut dengan masalah gula darah.

Memahami tanda-tanda kenaikan kadar gula darah sangat penting bagi penderita diabetes.

Apabila tidak ditangani, maka kada gula darah tinggi bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke hingga kebutaan.

Tanda kadar gula darah sedang tinggi

"Dengan manajemen diri yang tepat dan pengetahuan yang baik, penderita diabetes dapat berumur panjang dan hidup sehat," kata Rita Rastogi Kalyani, MD, MHS, associate professor of medicine di Johns Hopkins School of Medicine, Amerika Serikat.