Apabila dokter menyatakan pasien BPJS Kesehatan sudah layak atau terkendali penyakitnya, maka barulah boleh dipulangkan.
Baca juga: Manfaat Minum Kopi Hitam Tanpa Kafein Bagi Penderita Diabetes,Turunkan Gula Darah hingga Berat Badan
Senada, anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) Muttaqien menjelaskan, durasi rawat inap menyesuaikan kebutuhan medis peserta BPJS Kesehatan.
"Yang menentukan dan tahu kondisi pasien sembuh atau bisa pulang tergantung kepada dokter penanggung jawab pasien," ujar Muttaqien terpisah, masih dikutip dari sumber yang sama, Kompas.com.
Menurut dia, dalam kenyataannya, banyak pasien yang hanya menjalani rawat inap kurang dari tiga hari.
Namun, ada pula pasien BPJS Kesehatan yang dirawat lebih dari tiga hari.
"Sangat tergantung pada kondisi pasien menurut penilaian dokter," ungkapnya.
Baca juga: 5 Jenis Karbohidrat Ini Baik Dikonsumsi Penderita Diabetes, Bantu Menurunkan Jumlah Glukosa
Sanksi Bagi Fasilitas Kesehatan yang Melanggar
Lalu, bagaimana jika ada faskes yang memulangkan pasien padahal dalam kondisi yang belum membaik?
Muttaqien menambahkan, rumah sakit atau fasilitas kesehatan (faskes) yang melanggar perjanjian kerja sama dengan BPJS Kesehatan akan dilakukan penindakan.
Penindakan tersebut bisa berupa teguran lisan, teguran tertulis, perintah pengembalian kerugian kepada pihak yang dirugikan, sampai pemutusan kerja sama.
Menurut dia, BPJS Kesehatan harus terus mengembangkan sistem utilisasi ulasan atau review di tim kendali mutu dan kendali biaya.
Bukan hanya itu, program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ini juga perlu mengembangkan sistem pencegahan fraud (penipuan) sampai ke artificial intelligence.
"(Tujuannya) untuk mendeteksi potensi fraud di faskes, terlebih jika menemukan data yang mencurigakan, termasuk misalnya kasus masa rawat inap di suatu faskes," terang dia.
Adapun bagi peserta yang merasa dirugikan, dapat langsung melapor atau mengadu ke kanal resmi BPJS Kesehatan.
Hal tersebut sebagaimana disampaikan dalam video unggahan BPJS Kesehatan di akun YouTube resminya.
"Jika ada kejadian (pasien dipulangkan sebelum waktunya), dapat langsung melapor ke petugas BPJS SATU di rumah sakit, atau dapat menghubungi Care Center BPJS Kesehatan di nomor 165," jelas BPJS Kesehatan dalam unggahan videonya.
Baca juga: Suka Minum Air Es? Inilah Sederet Manfaat dan Efek Samping Minum Air Es untuk Kesehatan
Aturan Rawat Inap
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi pasien untuk dapat memanfaatkan layanan rawat inap di rumah sakit dari BPJS Kesehatan.
Dilansir dari laman Indonesia Baik, bagi pasien yang tidak gawat darurat, untuk untuk dapat memanfaatkan layanan rawat inap, peserta/pasien yang bersangkutan harus mendatangi faskes tingkat 1 terlebih dahulu.
Kemudian jika faskes tingkat 1 memiliki fasilitas rawat inap maka pasien bisa di rawat inap di faskes tersebut.