8 Mitos Seputar Kesuburan, Benarkah Konsumsi Pil KB Bisa Menyebabkan Kemandulan?

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi wanita yang menjalankan KB hormonal

Mitos: Olahraga teratur menurunkan kesuburan

Alih-alih menyebabkan kemandulan, olahraga ringan sangat bermanfaat bagi kesehatan secara keseluruhan dan dapat meningkatkan kesuburan.

Namun olahraga berlebihan seperti pada atlet, yaitu lebih dari 4 jam sehari atau pada wanita yang perlu menjaga berat badan rendah seperti balerina, joki balap kuda, hal ini bisa memicu menstruasi yang tidak teratur atau tertunda.

Baca juga: Ini Olahraga untuk Penderita Hipertensi, dr. Mustopa: Cari yang Rileks dan Tidak Kompetisi

Mitos: Infertilitas selalu menjadi masalah wanita

Faktanya infertilitas mempengaruhi pria dan wanita secara setara.

Infertilitas pria dapat disebabkan oleh rendahnya jumlah sperma, motilitas sperma yang buruk, Disfungsi Ejakulasi dan faktor serupa.

Bagi wanita, evaluasi menyeluruh terhadap kedua pasangan sangat penting dalam mendiagnosis masalah kesuburan.

ilustrasi suplemen herbal (Kompas.com)

Mitos: Suplemen herbal dapat meningkatkan kesuburan

Meskipun beberapa herbal dan suplemen diklaim dapat meningkatkan kesuburan, bukti ilmiah yang mendukung efektivitasnya sering kali masih kurang.

Sangat penting untuk berkonsultasi dengan ahli kesehatan sebelum menggunakan suplemen tersebut, karena beberapa suplemen mungkin memiliki efek buruk atau berinteraksi dengan obat.

Baca juga: Rutin Makan Alpukat Bisa Tingkatkan Kesuburan, Peluang Kehamilan Semakin Besar

Mitos: Jika Anda sudah punya satu anak, Anda tidak akan kesulitan untuk hamil lagi​

Infertilitas sekunder bisa saja terjadi.

Infertilitas sekunder merupakan ketidakmampuan untuk hamil setelah memiliki anak.

Keberhasilan kehamilan sebelumnya tidak menjamin kesuburan di masa depan, terutama jika ada faktor-faktor baru yang ikut mempengaruhi.

Penyebab paling umum dari infertilitas sekunder adalah ketidakseimbangan hormonal akibat obesitas setelah memiliki anak pertama, atau karena infeksi yang menyumbat saluran tuba atau operasi yang mempengaruhi ovarium atau saluran tuba. ​

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)