TRIBUNHEALTH.COM - Orangtua yang memiliki pola asuh overprotektif, tidak baik untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak.
Pasalnya, orangtua yang terlalu overprotektif dapat membatasi kreativitas anak dan membuat anak susah berkembang.
Pola asuh overprotektif adalah bentuk pengasuhan yang diterapkan orangtua pada anaknya dengan memberikan perhatian dan kasih sayang secara berlebihan.
Baca juga: Tak Sarankan Pola Asuh Overprotektif, Psikolog Adib : Keterampilan Anak Tidak Akan Berkembang
Peran Orangtua untuk Menjadikan Remaja Mandiri
"Sebenarnya yang diperlukan oleh para remaja yang pertama adalah mengembangkan keterampilan intelaktual melalui tugas-tugas akademik," terang Psikolog Adib Setiawan.
Psikolog Adib Setiawan imbau, ketika para remaja mendapatkan tugas-tugas akademik, jangan sampai tugas tersebut yang mengerjakan orangtua.
Jika orangtua terlalu overprotektif terhadap nilai anak, hingga tugas dikerjakan orangtua itu akan merepotkan anak sendiri.
Selain memiliki keterampilan intelektual, remaja wajib memiliki kemampuan berkomunikasi dan kemampuan berbahasa.
Remaja harus berani berbicara dengan guru, dan temannya dengan baik.
Selain itu, remaja juga harus mampu mulai menghafal mata pelajarannya, menghafal seragam yang harus dipakai setiap hari.
"Jangan sampai sudah SMP buku yang menyiapkan orangtua, seragam juga yang menyiapkan orangtua."
"Anak-anak SMP ini seharusnya sudah mulai belajar mencuci baju, menyetrika, hingga bersih-bersih, sehingga dia akan berkembang dan siap menjadi manusia dewasa," tutur Psikolog Adib Setiawan.
Hal tersebut disampaikan oleh Psikolog Keluarga dan Pendidikan Anak, Adib Setiawan, S.psi.,M.Psi dalam tayangan YouTube TribunHealth yang dilansir Tribun Health.
Baca juga: Ingin Tinggi Badan Anak Maksimal? Lakukan 10 Latihan Berikut Ini
Tanamkan Moral Value atau Nilai Moral pada Anak
Psikolog Adib Setiawan menyebutkan, pastikan orangtua memberikan kesempatan kepada remaja untuk mengembangkan keterampilan yang mereka miliki.
Entah itu keterampilan akademik melalui sekolah, entah itu keterampilan olahraga, entah itu keterampilan kesenian, termasuk juga keterampilan pembinaan moral.
Pembinaan moral merupakan nilai-nilai yang harus dimiliki oleh seorang anak.
"Jadi jangan sampai orangtua itu memenuhi kebutuhan anak hanya kebutuhan jasmani saja, dalam artian hanya bertanya sudah makan belum. Jadi hanya memenuhi kebutuhan perut, mohon maaf."
"Banyak orangtua zaman sekarang ini hanya memenuhi kebutuhan fisik saja, makanan saja, padahal jiwa manusia itu kebutuhannya bukan hanya makanan secara fisik."
"Oke makanan secara fisik memang dibutuhkan, diperlukan, supaya anak tidak kelaparan, tapi tidak hanya itu saja, dan anak juga perlu belajar value atau nilai-nilai moral," jelas Psikolog Adib Setiawan.
Baca juga: Ingin Tambah Cerdas? dr. Zaidul Akbar Beberkan 13 Makanan yang Dapat Tingkatkan Kecerdasan
Baca juga: 5 Jenis Superfood, Dapat Meningkatkan Daya Ingat dan Kesehatan Otak