Bayi Sering Gumoh Apakah Tanda Bahaya? Begini Penjelasannya

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi bayi yang gumoh

TRIBUNHEALTH.COM - Sebagian besar bayi mengalami gumoh pada beberapa kesempatan, dan dalam banyak kasus, gumoh merupakan hal yang normal dan tidak memerlukan perhatian medis khusus.

Gumoh pada bayi sering kali terjadi karena sistem pencernaan yang masih belum matang atau karena bayi meminum susu terlalu cepat atau terlalu banyak.

Namun, ada situasi di mana gumoh dapat menjadi tanda bahaya atau mengindikasikan masalah kesehatan yang memerlukan perhatian medis.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam konteks gumoh bayi melibatkan:

1. Gumoh yang Terlalu Sering atau Berlebihan

Jika bayi gumoh setelah setiap pemberian makan atau secara teratur dalam jumlah yang banyak, ini mungkin perlu diobservasi lebih lanjut.

Baca juga: Adakah Obat Herbal Atasi Nyeri Haid? Bahannya Sederhana, dr. Zaidul Akbar Imbau Pakai 2 Bahan Ini

2. Gumoh yang Disertai dengan Gejala Lain

Jika gumoh disertai dengan tanda-tanda lain seperti kesulitan bernapas, berat badan turun drastis, iritabilitas yang meningkat, atau perubahan warna pada gumoh, hal ini mungkin memerlukan perhatian medis.

3. Gumoh yang Terjadi Setelah Bayi Memasuki Usia 6 Bulan

Jika bayi mulai mengalami gumoh setelah mencapai usia 6 bulan, ini bisa menjadi tanda bahwa ada masalah yang perlu dinilai oleh dokter.

4. Pembentukan Busa dalam Gumoh

Ilustrasi bayi gumoh (kompas.com)

Jika gumoh mengandung busa atau memiliki penampilan yang tidak biasa, ini juga dapat menjadi tanda masalah yang perlu diperiksa.

Melansir Mayo Clinic, kondisi kesehatan yang aman pada bayi yang sering gumoh dapat diketahui selagi bayi tetap memiliki nafsu makan yang baik, tampak nyaman, berkembang secara normal serta berat badannya bertambah.

Perlu diketahui, gumoh pada bayi sering terjadi karena sistem pencernaan bayi yang belum matang sehingga isi perutnya lebih mudah mengalir kembali ke kerongkongan.

Selain itu, terdapat beberapa faktor penyebab bayi sering gumoh seperti terlalu banyak minum susu, adanya sensitivitas terhadap makanan, masuknya udara sata menyusu, atau karena posisi menyusui yang salah.

Nantinya, seiring bertambahnya usia bayi biasanya gumoh akan semakin berkurang.

Baca juga: Rempah dan Rimpang Sangat Bagus untuk Kesehatan, dr. Zaidul Akbar Ajarkan Cara Pengolahannya

Namun, sebagai orang tua tetap perlu waspada apabila bayi mengalami gejala tertentu yang dapat mengindikasikan kondisi yang mendasarinya atau sesuatu yang lebih serius daripada gumoh biasa seperti penyakit Refluks Gastroesofageal (GERD).

Dikutip dari laman Kompas.com, bayi yang mengalami GERD bisa mengalami beberapa gejala lain seperti:

  • Ketidaknyamanan dan rasa sakit yang disebabkan oleh gumoh
  • Masalah pernapasan seperti tersedak, tersedak, batuk, mengi, dan, dalam kasus yang lebih serius, pneumonia karena menghirup isi perut ke paru-paru.
  • Pertumbuhan bayi buruk karena gumoh menyebabkan mereka tidak mendapatkan nutrisi yang cukup.

Selanjutnya, beberapa gejala GERD serius juga dapat dialami oleh bayi dan memerlukan perawatan segera. Gejala tersebut meliputi:

ilustrasi penyakit gerd/asam lambung (freepik.com)
  • Sering mengalami gumoh dari mulut
  • Cairan gumoh berwarna hijau atau kuning
  • Tidak mau makan
  • Terdapat darah pada tinja bayi
  • Mulai gumoh setelah mereka berusia 6 bulan
  • Adanya lengkungkan leher ke belakang
  • Mudah rewel setelah menyusu.

Lalu, adakah cara untuk mencegah agar bayi tidak gumoh?

Halaman
123