Mumuh, ketua Paguyuban puncak mewajarkan mahalnya harga jajanan di kawasan Puncak Bogor.
Menurut Mumuh, pedagang yang mematok harga tinggi di kawasan puncak di Bogor sudah wajar.
Baca juga: Konsumsi Makanan Ini dan Cegah Anemia pada Remaja, Simak Kata dr. Irene
"Udah biasa, udah biasa," katanya pada TribunnewsBogor.com, Selasa (14/11/2023).
Lanjutnya, ia juga menceritakan hal serupa pernah terjadi pada salah satu warung, hanya saja pada saat kejadian sebelumnya sudah dijelaskan oleh pedagang dan akhirnya wisatawan memaklumi.
"Kaya ini kan pernah disini sekali itu kopi 100 ribu, di pinus warung padang, pernah itu. Itu juga sama, dia masuk jam 9 malam pulang pagi jam 6. Keberatan juga itu tuh, akhirnya dijelasin lah sama yang punya kios, ya karena abang disini lama, jajan kopi cuma 2 ya wajar saya masukin 100 ribu karena itu jadi kena cas, ya ngerti juga gitu," katarnya.
Ia mengatakan, pedagang yang diviralkan di sosial media TikTok akun @mamakkembarkw seharusnya menjelaskan lebih dulu mengenai biaya yang dipatok saat overtime.
"Nah itu seharusnya yang kemarin tuh pengunjungnya ditanya dulu sama pihak pedagang, kalau memang lama 'maaf ini lama, saya kan lagi jualan disini' gitu harusnya, tanya dulu lah sama ini, mungkin kalau lama ntar saya bisa kena cas. Mungkin dia juga mengerti kalau begitu kan, jangan tiba-tiba langsung dimasukin aja harusnya," ujar Mumuh.
Ia mengaku, mengenai harga, seluruh pedagang di jalur Puncak Bogor sudah ada aturannya yang dibuat camat pada tahun 2020 lalu.
Baca juga: Mood Swing Sering Dialami Perempuan? Ini Kata Psikolog Adib Setiawan
"Udah ada kesepakatan waktu itu indomie harga 18 ribu, semacam kopi udah dikasih harga semuanya. Sama semua (setiap pedagang). Waktu jaman pak Deni," paparnya.
Pedagang di Puncak Bogor yang sempat viral di media sosial karena memberi harga mahal untuk segelas teh manis membuat klarifikasi.
Penjaga warung berinisial H (19) menceritakan kalau kejadian tersebut terjadi sudah lebih dari 10 hari.
"Udah lama itu, udah 2 Minggu lebih," ujarnya pada TribunnewsBogor.com, Selasa (14/11/2023), seperti dikutip jatim.tribunnews.com
Lanjut I, wisatawan yang singgah di tempat usahanya, ternyata sudah memiliki niat kurang baik yakni bermalam di warung.
Kata I, wisatawan itu datang naik mobil Pejro Sport dan sejumlah 10 orang.
"Kemarin aja 2 mobil, Pajero. Mereka datang jam 9 sampai jam 3 pagi," tuturnya.
Bukan cuma itu saja, sejumlah wisatawan itu datang bukan hanya untuk menikmati kopi, namun sudah berniat menginap di warung yang viral itu.
"Bawa selimut, bawa bantal, wajar nggak begitu dari jam 9 sampai jam 3 pagi," jelasnya.
Ia mengaku, mengenai harga yang dipatok tinggi itu sudah dijelaskan oleh pihak kepolisian dan enggan membicarakannya lagi.
Baca juga: Mahasiswi UPN Jogja 10 Hari Hilang Secara Misterius, Begini Kondisi Annisa Dewi Usai Ditemukan
"(Harga) itu mah sudah sama Polisi, sama satpol PP," terangnya.
Namun, ia juga menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh wisatawan tersebut.
"Sayang aja wisatawan yang kaya gitu, mereka nggak mikir gitu ya datang lama banget jadinya pelanggan lain yang mau datang nggak jadi," sambungnya.
Meskipun sempat viral, ia masih bersyukur sebab warung yang ia jaga tidak menunjukan berkurangnya pelanggan.
"Alhamdulillah si kalau pembeli masih sama begini aja," pungkasnya
(TribunHealth.com)