Trend dan Viral

Latihan Silat Berujung Maut, Tendangan Pelatih Tewaskan Murid Perguruan di Gresik, 6 Orang Diperiksa

Penulis: Irmarahmasari
Editor: Irmarahmasari
Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan saat wawancara di kamar jenazah RSUD Ibnu Sina Gresik, Senin (6/11/2023) terkait tewasnya pesilat usai ditendang pelatih

"Hasil autopsi akan kami gelar perkarakan untuk penetapan tersangka," tutupnya.

Sampai saat ini Satreskrim Polres Gresik telah memeriksa enam saksi atas kejadian ini. Keenam saksi adalah siswa perguruan silat, wasit dan pelatih yang menendang korban hingga tewas.

Diketahui, peristiwa nahas itu berlangsung di halaman salah satu sekolah sekira pukul 21.00 malam. Salah satu perguruan silat nekat menggelar latihan malam, dengan diikuti belasan siswa.

Ada dua pelatih dalam latihan tersebut. Sebelum latihan, pelatih sudah menanyakan kepada seluruh siswa barangkali ada yang mengalami sakit.

Namun, saat itu tidak ada siswa yang mengeluh sakit. Sehingga latihan dilanjutkan hingga sesi terakhir sekira pukul 23.30 berupa sesi sabung atau duel antar siswa.

Baca juga: Terungkap Alasan Mertua Bunuh Menantu yang Hamil 7 Bulan, Utang Anak Jadi Penyebab

Diketahui duel itu dilakukan tanpa alat pengamanan karena memang tidak ada peralatan yang disiapkan sebelumnya.

Peristiwa maut bermula saat RN tidak menemukan pasangan sabung, sehingga dipasangkan dengan seorang pelatih.

Korban menyerang lebih dulu dengan pukulan tangan kosong. Sang pelatih berinisal B menyerang balik dengan satu kali tendangan pada bagian dada korban hingga langsung jatuh telentang ke tanah dan pingsan.

Pelatih dan siswa lain berupaya memberikan pertolongan pertama namun kondisi korban semakin lemas. RNH lalu dibonceng menggunakan sepeda motor untuk dibawa ke Puskesmas Panceng.

Namun sudah tidak tertolong saat perjalanan dikuatkan dengan hasil pemeriksaan dari petugas medis Puskesmas Panceng dan terdapat luka memar pasa bagian dada korban.

Baca juga: Aksi Siswa Wonogiri Bawa Poster Protes Usai Dituduh Mencuri, Begini Sekarang Nasibnya

Tes Kenaikan Sabuk Berujung Maut

Kejadian serupa juga sempat terjadi di Gresik pada bulan Oktober 2023. Di mana korbannya bernama M. Aditya Pratama (20) asal Desa Semampir, Kecamatan Cerme.

Sebanyak 6 orang diamankan akibat kejadian ini. Para tersangka adalah D (17) asal Desa Iker-iker, AS (20) Desa Dungus, RM (20) Desa Kambingan, ARG (15) Desa Gedangkulut, S (19) Desa Wedani dan HS (17) Desa Cerme Kidul. Seluruh tersangka dari Kecamatan Cerme, Gresik.

Mulanya, korban tak sadarkan diri akibat dikeroyok saat tes kenaikan sabuk dan meninggal dunia setelah dua hari menjalani perawatan di rumah sakit, Senin (9/10/2023) malam.

Kepergian M. Aditya Pratama membuat batin Ngatrip (48) dan Suhartini (46) dalam keadaan duka.

Kedua orang tua korban tidak menyangka putra semata wayangnya pergi secepat itu.

Baca juga: Manfaat Berendam Air Es untuk Kesehatan, dr. Zaidul Akbar Paparkan Durasi yang Tepat

Rumah berwarna kuning itu, dihadiri sanak saudara, tetangga berdatangan mengucap bela sungkawa.

Ayah korban, Ngatrip menyebut peristiwa nahas itu terjadi pada Sabtu malam (7/10/2023). Setelah salat Maghrib, sang anak berpamitan untuk pergi latihan kenaikan sabuk di Jalan Poros Desa Cerme Kidul.

"Anak saya pamit katanya ada tes kenaikan. Mau naik sabuk biru," ujar Ngatrip, Selasa (10/10/2023).

Kabar buruk itu datang sekira pukul 01.30 dini hari Minggu (8/10/2023), teman - teman korban mendatangi rumah Ngatrip dan memberi tahu bahwa Aditya sudah tidak sadarkan diri dibawa ke Puskesmas Cerme.

Halaman
123