Tips dan Trik

Lebih Baik Makan Daging atau Jeroan? dr. Zaidul Akbar Sebut Cara Paling Mudah Dibikin Sup

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi
Editor: Melia Istighfaroh
ilustrasi daging

TRIBUNHEALTH.COM - Makan daging memang telah menjadi hobi atau bagian dari budaya masyarakat di banyak tempat di seluruh dunia.

Ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah rasanya yang nikmat.

Daging seringkali memiliki rasa yang kaya dan gurih karena kandungan lemak dan proteinnya.

Rasa ini dapat memicu reaksi nikmat di lidah banyak orang.

Selain itu, daging juga bisa diolah dalam berbagai cara yang berbeda untuk menghasilkan berbagai hidangan dengan rasa yang beragam.

Baca juga: CARA MUDAH Cek Penerima Bansos BPNT November 2023 Via HP Tanpa Pakai Aplikasi, Klik Link Ini

Contohnya adalah memasak daging panggang, tumis, rebus, bakar, atau diolah menjadi berbagai hidangan seperti steak, burger, sate, dan lain sebagainya.

Nah selain daging, tak jarang pula sobat sehat mengonsumsi jeroan.

Ada beberapa alasan mengapa orang tertarik dan hobi makan jeroan, atau organ dalam hewan.

Ilustrasi daging dan jeroan (Pixabay.com)

Beberapa jeroan memiliki rasa yang unik dan berbeda dari daging utama.

Misalnya, hati, limpa, otak, dan ginjal memiliki tekstur dan rasa yang berbeda dari daging otot, dan sebagian orang menikmati variasi rasa ini.

Beberapa jenis jeroan, seperti hati, memiliki kandungan nutrisi yang kaya, termasuk zat besi, vitamin, dan mineral.

Ini membuatnya menjadi pilihan makanan yang bergizi.

Baca juga: dr. Zaidul Akbar Imbau Pasien Kanker yang Telah Kemoterapi Konsumsi Makanan Ini Agar Enzim Kembali

Hal ini senada seperti yang disampaikan oleh dr. Zaidul Akbar yang menerangkan jika sobat sehat boleh saja mengonsumsi daging asalkan bukan daging olahan.

Meski begitu, pakar obat herbal sekaligus ahli kesehatan ini mengingatkan agar sobat sehat tidak lupa mengonsumsi sayur dan buah juga.

Menurutnya, sayur dan buah adalah makanan yang wajib dikonsumsi.

"Kalau daging jangan makan daging olahan, sayur buah itu udah wajib.

Kemudian apa lagi? Makan organ asal nggak berlebihan dan tidak salah cara mengolahnya, aman.

Berarti boleh dong makan jantung? boleh, makan aja.

Itu sumber, ada yang baca nggak kemarin postingan saya di Instagram tentang makan jeroan, ada kan? Ada.

Memang ada datanya, la kita justru yang malah alami-alami itu kita nggak makan, justru malah ngambil multivitamin yang sintetik," pungkas dr. Zaidul Akbar.

Baca juga: SADIS! Ayah Mertua Tega Bunuh Menantu Hamil 7 Bulan, Diduga Menantu Tolak Berhubungan Badan

Halaman
12