"Yang potong tali pusatnya siapa?" tanya Novi.
"Sendiri," jawab Romlah.
Romlah lalu menjelaskan ia terpaksa memberikan bolu dan Teh Pucuk kepada bayinya yang masih merah.
"Kenapa kamu kasih bolu, sama Teh Pucuk?" tanya Novi.
"Darurat kan itu," jawab Romlah.
"Dikasih pisang juga enggak boleh," tegas Novi.
Baca juga: Hukum Murid Tak Salat, Guru di Sumbawa Bakal Dihukum Pidana, Dituntut 3 Bulan Penjara
Tekanan mental: pulang dari Arab, ibu sudah meninggal dunia
Kakak kandung Romlah lalu bercerita Romlah dahulu sempat bekerja sebagai TKW di Arab Saudi.
Namun setelah kembali ke tanah air, dan ibunya meninggal dunia, Romlah mengalami sakit mental.
Kakak Romlah mengaku keluarganya sudah berusaha mengobati wanita tersebut.
Sedihnya di tengah-tengah pengobatannya, Romlah justru menjadi korban pemerkosaan sebanyak dua kali.
"Kejadian ini dimanfaatkan oknum setan berbentuk manusia, akhirnya kejadian seperti ini," kata Kakak Romlah.
Baca juga: Bekal Kerja Satpam Ini Cuma Nasi Putih dan Bawang, Gaji Ditransfer untuk Keluarga di Kampung
Keluarga ingin anak Romlah punya masa depan
Kakak Romlah mengaku tak masalah apabila adiknya dievakuasi ke yayasan atau Panti Sosial.
Ia menegaskan hanya berharap dua anak Romlah memiliki masa depan.
"Harapan saya cuma nasib gimana itu anak," ujar Kakak Romlah.
Kakak Romlah bercerita dahulu sebenarnya ada yang ingin mengadopsi anak pertama ODGJ tersebut, namun malah ditolak.
"Yang nurut yaa, setiap anak punya masa depan," kata Kakak Romlah ke adiknya.
"Kamu harus nurut ya, harusnya anak kamu pertama itu sekolah, tapi dulu mau diadopsi sama orang kamu enggak boleh," imbuhnya.
(TribunHealth.com)