TRIBUNHEALTH.COM - Viral di medis sosial, Nenek Eni diusir oleh cucu dan mantunya dari rumah.
Bingung harus berteduh dimana, Nenek Eni (56) terpaksa tinggal di Dinas Sosial Kota Bogor.
Melansir TribunMedan.com, beruntungnya Nenek Eni bertemu dengan Kepala Bidang Rehabsos Dinsos Kota Bogo, Dody Wahyudin.
Sembari menahan tangisnya, Nenek Eni Menceritakan kisah hidupnya yang pilu setelah tidak dipedulikan oleh anak-anaknya.
Dikutip dari TribunnewsBogor dari TikTok Dody Wahyudin, Nenek Eni sebenarnya memiliki dua anak.
Awalnya, Nenek Eni tinggal di Jakarta bersama anak perempuannya, menantu dan juga cucunya.
Baca juga: Kurang Konsentrasi Jangan-jangan Anemia? Simak Penjelasan dr. Irene
Beberapa tahun lalu, nenek Eni bekerja di Jakarta sembari menghidupi dirinya sendiri.
"Punya anak dua, satu di Jakarta, satu di Bogor. Selama ini nenek tinggal di Jakarta, kerja, kerja, kerja, lama-lama tua kan orang enggak mau (kasih kerjaan), sekarang nganggur, tinggal sama anak," ungkap nenek Eni dikutip pada Senin (23/10/2023).
Belakangan ini, Nenek Eni sudah tak lagi bekerja lantaran usianya yang sudah sepuh.
Nenek Eni pun menggantungkan hidupnya ke anak perempuannya.
Sungguh tak disangka, cucu dan menantunya justru membenci Nenek Eni.
Suatu hari, Nenek Eni diusir mendadak oleh cucunya sendiri.
Diduga penyebab Nenek Eni diusir karena dua hal.
Pertama, karena cucunya tidak mau menghidupi Nenek Eni.
"Sekarang yang kerja cucu nenek, jadi guru, cucu saya enggak mau hasil kerjanya dimakan orang lain, dia maunya kedua orangtuanya aja yang makan. Otomatis saya disuruh keluar sama cucu," pungkas nenek Eni.
Alasan kedua diduga karena persoalan sepele yakni sapi.
Baca juga: Osteoporosis jadi Kekhawatiran Tingkat Internasional, Apakah bisa Mengalami Kematian?
Kepada Dody, nenek Eni bercerita bahwa sapi yang ada di rumah anaknya itu adalah punyanya.
Tapi entah kenapa sang menantu justru mengklaim sapi tersebut hingga akhirnya mengusir sang mertua.
"Saya ada sapi, saya bilang sama anak saya 'sapinya dijual aja ndok buat modal'. Tapi mantu saya enggak kasih, malah bilang sama anaknya suruh usir saya," imbuh nenek Eni menahan air mata.
"Lagi enak-enaknya nenek tiduran (cucu bilang) 'nek keluar kata bapak nenek pergi dari sini, ini rumah bapak, itu sapi bapak'. Enggak ada ujungnya kok bilang sapi. Itu sapi nenek, diurusin bapak, nanti dijual uangnya dibagi-bagi," sambungnya.