TRIBUNHEALTH.COM - Sejak awal pandemi COVID-19, banyak organisasi dan individu telah beralih ke pertemuan dan kerja jarak jauh menggunakan berbagai aplikasi seperti Zoom, Google Meet, Microsoft Teams, dan sebagainya.
Sementara teknologi ini memungkinkan orang untuk tetap terhubung dan melanjutkan pekerjaan di tengah pandemi, ada beberapa tantangan yang terkait dengan pertemuan virtual yang berulang.
Beberapa orang mungkin merasa kelelahan atau mengalami gejala yang disebut sebagai "Zoom fatigue" atau kelelahan pertemuan virtual.
Baca juga: Ramalan Soal Kemampuan Numerikal TIU CPNS 2023: Persamaan Linear, Perbandingan & Aritmetika Sosial
Berikut beberapa alasan mengapa orang mungkin merasa lelah dengan pertemuan virtual:
1. Kepadatan Jadwal
Banyak orang yang sebelumnya memiliki jadwal yang lebih longgar untuk perjalanan atau pertemuan langsung sekarang merasa terjadwal padat dengan banyak pertemuan virtual dalam satu hari.
2. Kurangnya Interaksi Sosial
Pertemuan virtual dapat membuat sobat sehat merasa kurangnya interaksi sosial yang lebih alami yang biasanya terjadi dalam pertemuan tatap muka.
3. Keterbatasan Teknologi
Tergantung pada konektivitas internet dan perangkat yang digunakan, teknologi mungkin tidak selalu berjalan dengan lancar, yang dapat menyebabkan frustrasi.
Baca juga: Nilai Ambang Batas TWK, TIU, dan TKP CPNS 2023, Simak Panduan Lengkap Passing Gradenya
4. Kurangnya Perhatian
Dalam pertemuan virtual, ada godaan untuk multitasking atau teralihkan oleh hal-hal lain di komputer sobat sehat, yang dapat mengurangi perhatian dan efektivitas dalam pertemuan.
Untuk mendukung kestabilan organisasi dan tercapainya tujuan atau indikator, tak jarang pertemuan virtual dilakukan berkali-kali.
Bahkan terkadang bisa dilakukan dari pagi hingga malam hari.
Dengan demikian, apakah sobat sehat tidak merasa lelah dengan pertemuan virtual yang berkali-kali setiap harinya?
Pemberitahuan bahwa Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengakhiri status kegawatdaruratan global untuk COVID-19 pada tanggal 5 Mei 2023 merupakan kabar baik yang menunjukkan kemajuan dalam penanganan pandemi.
Namun, dampak pandemi terhadap cara kita bekerja dan berkomunikasi mungkin akan berlanjut bahkan setelah status kegawatdaruratan global berakhir.
Baca juga: Jalur Gaza Dibanjiri Mesin Tempur, Skenario Terburuknya Jalur Gaza Jatuh ke Tangan Israel
Seperti yang sobat sehat ketahui, penggunaan pertemuan virtual telah menjadi norma selama pandemi COVID-19 dan banyak organisasi maupun individu telah menemukan manfaat dalam hal efisiensi dan fleksibilitas.
Oleh karena itu, rupanya banyak orang yang berharap bahwa pertemuan virtual akan tetap menjadi bagian penting dari cara kita bekerja di masa depan, bahkan setelah pandemi berakhir.
Dalam mendukung pekerjaan agar tetap fokus dan tidak terganggu suara bising dari lingkungan sekitar.
Baca juga: Anak Kapolsek di Karo Diduga Hamili Pacar Tapi Tak Mau Tanggung Jawab, Sempat Mau Nikah Tapi Gagal