Alasan dia, aturan tersebut diterapkan dalam rangka pembentukan karakter dan bentuk pembelajaran agar kebiasaan siswa putra yang kurang baik tersebut tidak menjadi kebiasaan.
"Alhamdulillah sejak aturan itu diberlakukan kamar mandi siswa putra sepi pengunjung, hanya ada anak - anak yang memang punya kepentingan buang air kecil saja yang memang ke kamar mandi," syukurnya.
"Saat itu juga saya katakan, jika ada siswa yang mau ke kamar mandi namum tidak punya uang ya tetap diperbolehkan untuk pipis, ini kami terapkan agar siswa tidak beralasan ke kamar mandi terus," sambugnya.
Seingat No'man sekitar tiga pekan aturan masuk kamar mandi putra berbayar Rp 500 rupiah ini berlangsung.
Baca juga: dr. Zaidul Akbar Paparkan Manfaat Minum Kopi Pahit dan Teh Hijau, Bisa Menekan Rasa Lapar
Usai dari itu, para siswa putra diklaim tertib saat hendak ke kamar mandi.
"Sejak saat itu kami hapus dan tidak ada lagi aturan yang demikian," urainya.
Sementara hasil dari uang pembayaran masuk kamar mandi itu oleh lembaga sekolah diserahkan ke masjid sebagai bentuk amal jariyah para siswa.
No'man menyatakan tidak punya kepentingan apa pun saat menerapkan aturan tersebut.
Ia hanya ingin mendidik agar para siswa putra punya kebiasaan yang baik.
"Aturan itu hanya berlaku di kamar mandi putra, di kamar mandi putri tidak ada masalah, ya tidak kita terapkan aturan yang berbayar itu," ucapnya.
"Kalau memang aturan ini dipandang salah ya mohon maaf yang sebesar - besarnya. Tapi niatan kami ingin menjadikan anak didik kami menjadi anak soleh dan solehah," tutupnya.
Baca juga: Ingin Sehat? dr. Zaidul Akbar Anjurkan untuk Berhenti Konsumsi 5 Jenis Makanan Berikut
Berikut ini terdapat produk yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(TribunJatim.com)(Tribunhealth.com)