TRIBUNHEALTH.COM - Guru bisa menjadi pengganti orang tua saat ayah dan ibu kandung tidak ada atau sedang bekerja.
Akan tetapi, rupanya tak semua guru memiliki hati nurani yang baik.
Pengasuh dan guru di penitipan anak memiliki pengaruh besar bagi perkembangan anak.
Karena itu, orang tua selalu ingin mempercayakan anaknya kepada guru yang penuh tanggung jawab.
Baca juga: Cerita Pasangan WNI Iseng Lahiran di Jepang, Kaget Terima Bantuan Subsidi Lebih dari Rp 50 Juta
Tetapi, bagaimana jika sang anak pulang dalam keadaan yang mengkhawatirkan.
Melansir TribunJatim, hal ini terjadi pada seorang ibu di China yang selalu khawatir saat menitipkan anaknya yang berusia 3 tahun.
Dengan pertimbangan dekat dengan rumah, jadi nyaman baginya untuk mengantar dan menjemputnya dari tempat kerja.
Anak tersebut juga dengan cepat berintegrasi ke dalam lingkungan baru, sehingga dia merasa sangat aman.
Namun belakangan ini, ibu merasa khawatir karena putrinya sepertinya sudah tidak suka bersekolah lagi.
"Setiap pagi ketika saya pergi ke sekolah dia (anak) menangis terus," cerita sang ibu, seperti dikutip Tribun Jatim dari MNL via TribunnewsMaker.com.
Suatu saat ketika dia membawa pulang putrinya, dia memberinya air untuk diminum tetapi dia menolak dan terus menerus tidak mau minum air.
Saat itu dia hanya mengira anaknya tidak haus.
Baca juga: Dilamar Muridnya Sendiri, Guru Madrasah Ini Risih Akhirnya Blok Nomor dan Kini Pindah Sekolah
Pada suatu waktu ketika putrinya pulang ke rumah dan ingin ke kamar mandi, tetapi dia memegangi celananya dan berkata dia tidak ingin buang air kecil lagi.
Melihat tindakan putrinya yang ketakutan dia tahu bahwa dia perlu buang air kecil.
Dia segera meyakinkan putrinya dan berkata akan membantunya melepas celananya.
Namun saat ia melepas celana putrinya, ia menemukan bagian dalam paha anak tersebut banyak terdapat pasir, bahkan ada bekas gesekan berwarna merah di bagian bawah.
Ibu itu segera membawa anaknya kembali ke sekolah untuk meminta bertemu dengan guru penanggung jawab dan kepala sekolah.
Mengenai butiran pasir yang tertinggal di celana putri wanitu itu guru menjelaskan bahwa kemungkinan besar saat dia sedang bermain di halaman sekolah bersama teman-temannya.
Baca juga: Nasib Guru di Lamongan yang Botaki 19 Siswi, Dikecam KPAI Meksi Sudah Tidak Mengajar
Yang mana pasir tersebut jatuh menimpanya dan menggeseknya sehingga berubah menjadi merah.
Saat si ibu meminta penjelasan tentang ketakutan anaknya terhadap minum air dan kencing, guru tersebut terdiam.