"Kalau dia ada riwayat keguguran, pendarahan, biasanya trimester pertama jangan dulu deh tapi kalau misalnya sehat-sehat aja, kita anjurkan boleh, seminggu dua kali its oke," sambung dr Boyke.
Baca juga: 6 Tips Tingkatkan Rasa Bahagia, Aktif secara Fisik hingga Bersyukur, Terapkan Setiap Hari
2. Kondisi ari-ari di bawah
Selanjutnya apabila kondisi plasenta Previa, ini merupakan kondisi ketika ari-ari atau plasenta berada di bagian bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir.
Selain menutupi jalan lahir, Plasenta Previa dapat menyebabkan perdarahan hebat, baik sebelum maupun saat persalinan.
Jika ibu hamil mengalami hal ini, tidak dianjurkan berhubungan intim saat hamil.
"Kalau ari-ari di bawah itu ga boleh berhubungan skes, dia bisa berdarah," imbuhnya.
3. Keputihan
Ibu yang tengah mengalami keputihan tidak dianjurkan berhubungan intim saat hamil.
Pasalnya menurut dr Boyke, 70 persen wanita hamil yang keputihan rentan infeksi jamur yang dikhawatirkan berbahaya pada janin.
Lalu keputihan banyak gak boleh karena 70 persen wanita hamil kadang2 infeksi dengan jamur, kemudian juga kalau suaminya mengalami penyakit kelamin, itu juga tidak boleh.
Baca juga: Bye Perut Buncit! Berikut Ini 8 Cara untuk Mendapatkan Perut Rata, Terapkan Setiap Hari
4. Penyakit Kelamin
Ibu hamil tidak dianjurkan berhubungan intim jika sang suami mengalami penyakit kelamin.
Pasalnya, kondisi ini dapat membahyakan dan menularkan kepada janin dan juga ibu hamil.
"Kalau suaminya mengalami penyakit kelamin, itu juga ga boleh," tegas dr Boyke.
Tapi kalau misalnya pasutri sehat-sehat saja dan sesuai kesepakatan bersama, dr Boyke menganjurkan hubungan intim saat hamil bisa dilakukan dua kali dalam seminggu.
Baca juga: Ingin Sehat? dr. Zaidul Akbar Anjurkan untuk Berhenti Konsumsi 5 Jenis Makanan Berikut
Berikut ini terdapat produk yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Serambinews.com/Firdha Ustin)(Tribunhealth.com)