TRIBUNHEALTH.COM - Sobat sehat pasti tak ingin mengalami keracunan makanan bukan?
Namun meskipun sudah berusaha menghindarinya, keracunan makanan bisa terjadi pada siapa saja dan di mana saja loh, sobat sehat.
Sobat sehat tak bisa mengontrol kandungan yang terdapat pada setiap makanan.
Akibatnya, kondisi ini terkadang sulit untuk dicegah lebih awal.
Dilansir dari laman siloamhospitals.com, umumnya keracunan makanan disebabkan oleh kuman, bakteri, jamur, parasit hingga virus yang ikut tertelan bersamaan dengan makanan.
Ini biasanya terjadi karena sobat sehat mengonsumsi makanan basi atau proses persiapannya tidak higienis, sehingga partikel yang tidak diinginkan masuk ke dalam saluran pencernaan dan menimbulkan gejala.
Baca juga: Gairah Seksual Tak Dipengaruhi oleh Perubahan Suhu dan Iklim, tapi Ditentukan oleh Kebugaran Tubuh
Biasanya, kuman penyebab keracunan membutuhkan waktu lama untuk berkembang biak di dalam tubuh.
Maka tak jarang jika gejalanya pun tidak langsung muncul dan penyakit ini sulit dideteksi sejak awal.
Kendati demikian, ada beberapa gejala keracunan makanan yang umum dialami dan memerlukan pertolongan, yaitu:
- Mual dan muntah
- Diare
Kemungkinan disertai darah jika penyebabnya adalah bakteri EHEC atau Campylobacter.
Baca juga: Prediksi BMKG Soal Kapan Kemarau Berakhir dan Kapan Musim Hujan 2023
- Dehidrasi
- Nyeri kepala
- Nyeri dan kram perut
Biasanya terjadi 12–72 jam setelah makan.
Apabila sobat sehat mengalami keracunan makanan, sobat sehat harus bisa mengenali gejalanya seperti perut kembung, mual dan muntah serta diare.
Ketika sedang mengalami keluhan karena makanan basi, sobat sehat harus bisa menanganinya secara tepat agar tidak menimbulkan bahaya bagi kesehatan.
Dilansir dari laman yankes.kemkes.go.id, ada pertolongan pertama saat sobat sehat mengalami keracunan akibat makanan basi, antara lain:
1. Cukupi Kebutuhan Cairan Tubuh