Trend dan Viral

Ade Bhakti, Camat Berprestasi di Semarang Dicopot Gara-gara Nasi Goreng, Wali Kota Diduga Tersindir

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Ade Bhakti, sosok camat berprestasi dicopot gara-gara nasi goreng

Evaluasi kinerja OPD dilakukan setiap triwulan atau tiga bulan sekali yang dilakukan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenpanRB).

"Alhamdulillah, di Juni 2023, nilainya bagus."

"Triwulan pertama 2023 ini, kemudian triwulan kedua dari 51 OPD, peringkat lima."

"Tapi kalau dibandingkan dengan 16 kecamatan lain, kami di peringkat pertama," jelasnya seperti dilansir dari Kompas.com, Kamis (3/8/2023).

Baca juga: Dokter Jelaskan Asap Rokok Tak Sebabkan TBC pada Anak, tapi Tetap Berbahaya: Bikin Paru-paru Iritasi

Menurunkan Stunting

Ade Bhakti, sosok camat berprestasi dicopot gara-gara nasi goreng (Tribunnews)

Selain prestasi mendapatkan peringkat pertama hasil evaluasi KemenpanRB, Ade Bhakti juga dianggap berhasil dalam penanganan stunting di wilayah Gajahmungkur.

"Kalau bicara masalah stunting jumlahnya, kami pun juga nggak banyak-banyak amat."

"Kami peringkat ketiga atau keempat, paling sedikit," paparnya.

Dia menjelaskan, angka stunting di Gajahmungkur awalnya berjumlah 60 kasus.

Saat ini kasus stunting sudah jauh berkurang tinggal 26 kasus sampai saat ini.

"Kemarin jumlahnya 60-an dievaluasi tinggal 30-an atau bahkan 26," imbuh Ade Bhakti.

Hal itu membuktikan, lanjut dia, OPD di Gajahmungkur benar-benar melaksanakan program Pemkot Semarang dengan baik dan sesuai dengan arahan.

"Selalu laksanakan dengan baik," kata dia.

Baca juga: 13 Kali Anak Gagal Ujian SIM, Ibu di Gresik Ngamuk ke Kapolri,Marita Tak Mau Anak Jadi Pemain Sirkus

Tak Pernah Dapat Perintah Langsung

Selama menjabat sebagai Camat Gajahmungkur, Ade Bhakti belum pernah sekalipun menerima perintah secara langsung dari Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu.

"Sampai sekarang belum pernah."

"Boleh dilihat di WA (Whatsapp) saya," bebernya.

Hal itulah yang membedakan antara Wali Kota Semarang saat dipimpin Hendrar Prihadi (Hendi), dan dipimpin oleh Hevearita Gunaryanti Rahayu (Ita).

Saat dipimpin Hendi, dia sering mendapatkan perintah melalui telepon secara langsung.

Hal itu membuat koordinasinya dengan Wali Kota Semarang saat masih dijabat Hendi lebih intens.

Halaman
123