Kondisi yang Menyebabkan Wanita Lakukan Histerektomi atau Pengangkatan Rahim

Penulis: Melia Istighfaroh
Editor: Melia Istighfaroh
ilustrasi seseorang yang akan menjalani pengangkatan rahim

Ini bisa disebabkan oleh fibroid, infeksi, perubahan hormon, dan kanker.

Hidup tanpa rahim mungkin menjadi pilihan yang baik, jika Anda sering mengalami pendarahan hebat dan terapi hormon tidak efektif mengobati.

Baca juga: Ponsel Milik Kapolda Jawa Tengah Diretas Ayah & Anak, Penangkapan Pelaku Libatkan 27 Anggota Polisi

Prolaps Uteri

Prolaps uteri terjadi ketika rahim Anda bergeser ke dalam vagina.

Ini sering terjadi pada wanita yang pernah melahirkan, obesitas, dan telah mengalami menopause.

Pilihan pengobatan sering kali bergantung pada seberapa parah prolapsnya.

Dokter dapat memperbaiki jaringan panggul yang melemah dengan operasi invasif minimal.

Jika langkah itu tidak berhasil, histerektomi mungkin menjadi pilihan pengobatan.

Komplikasi persalinan

Komplikasi persalinan, seperti pendarahan hebat, mungkin pengangkatan rahim menjadi pilihan dokter untuk menyelamatkan nyawa.

Histerektomi bisa dilakukan dalam waktu 24 jam setelah persalinan pervaginam.

Plasenta akreta

Plasenta akreta terjadi selama kehamilan ketika plasenta tumbuh terlalu dalam ke dinding rahim.

Kondisi ini bisa sangat serius, tetapi sering kali tidak menimbulkan gejala.

Pada hampir semua kasus plasenta akreta, dokter akan melakukan operasi caesar yang dilanjutkan dengan histerektomi untuk mencegah pendarahan hebat yang terjadi saat plasenta lepas.

Beberapa kondisi di atas adalah penyebab wanita tanpa rahim yang didapat sebagai pilihan pengobatan. (Tribunhealth.com)