TRIBUNHEALTH.COM - Dua anak di Lampung meminta Presiden Joko Widodo dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo untuk menangkap ayah kandung sendiri.
Mereka adalah ARPP (11) dan adiknya, SANR (9) yang tercatat sebagai warga Kecamatan Terusan Nunyai, Lampung Tengah.
Bukan tanpa alasan dua bocah tersebut meminta agar ayahnya segera ditangkap polisi.
Pasalnya ada masa lalu kelam yang pernah mereka lalui.
Keduanya melihat sendiri bagaimana sang ayah yang berinisial RP menghabisi nyawa ibu mereka, IS.
Pembunuhan itu sudah terjadi pada 2015 silam namun pelaku tak kunjung ditangkap.
Setelah melakukan pembunuhan, RP kabur begitu saja menelantarkan kedua anaknya.
Memang, sebelum insiden ini RP dan IS sudah bercerai, dilansir TribunHealth.com dari TribunPontianak.id.
Baca juga: Jilbab Dijual Rp 160 Ribu, Ini Rincian Harga Seragam SMA di Tulungagung yang Bikin Kepsek Dicopot
ARP dan SANR kemudian diasuh oleh sang nenek usai meninggalnya ibu.
Tak ingin ayahnya bebas begitu saja, mereka bahkan meminta Jokowi dan Kapolri untuk segera menangkap RP.
Mereka menyebut sang ayah harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Kepada bapak Jokowi dan bapak Listyo, saya minta tolong untuk segera menangkap bapak saya yang membunuh ibu saya," ungkat ARP dalam video.
"Tragedinya pada tahun 2015, di depan saya sendiri, saya pas itu masih kecil. Saya minta pertolongan kepada bapak Jokowi untuk menangkap bapak saya," tambah dia.
Sontak permintaan kedua bocah ini viral dan menjadi perbincangan di media sosial.
Baca juga: Kecewa Tak Bisa Salaman, Pedagang Soto Ini Jadi Sumringah Dapat Hadiah dari Jokowi
Kronologi
Sang nenek, Sulastri, menceritakan masa lalu kelam anaknya.
Peristiwa terjadi pada 2015, ketika status pernikahan mereka sudah cerai.
Namun kala itu pelaku datang ke rumah untuk sahur bersama.
Sayangnya dia justru memicu pertengkaran sang berujung penganiayaan.
Secara spontan RP mengambil senjata tajam di dapur dan menghabisi IS, di depan mata kedua anaknya.