Tips dan Trik

5 Upaya Pencegahan Stunting Pada Anak

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi
Editor: Melia Istighfaroh
ilustrasi anak yang mengalami stunting

TRIBUNHEALTH.COM - Apakah sobat sehat sudah memahami apa itu stunting?

Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar.

Sementara itu, studi lain menyebutkan bahwa stunting adalah pendek atau sangat pendek berdasarkan panjang maupun tinggi badan menurut usia yang kurang dari -2 standar deviasi (SD) pada kurva pertumbuhan WHO yang terjadi dikarenakan kondisi irreversibel akibat asupan nutrisi yang tidak adekuat dan/atau infeksi berulang atau kronis yang terjadi dalam 1000 HPK.

Apabila tidak tertangani, tentu stunting akan memberikan dampak yang tidak diinginkan.

Misalnya seperti gagal tumbuh dimana berat lahir rendah, kecil, pendek, dan kurus.

Baca juga: Penis & Testis yang Kecil Berisiko Sebabkan Mandul, Gairah Seksual Hilang hingga Tubuh Tak Bugar

Bahkan bisa menghambat perkembangan kognitif dan motorik.

Selain itu, anak juga bisa berisiko mengalami penyakit tidak menular pada saat dewasa.

Contohnya seperti diabetes, obesitas, stroke, penyakit jantung, dan lain sebagainya.

Oleh sebab itu, sangat penting sobat sehat untuk mengetahui upaya pencegahan stunting.

ilustrasi perbandingan anak stunting dengan anak yang tumbuh normal (tribunnewswiki.com)

Dilansir dari laman promkes.kemkes.go.id, adapun beberapa upaya pencegahan stunting yang bisa dilakukan, antara lain:

1. Memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil

Tindakan yang relatif ampuh dilakukan untuk mencegah stunting pada anak adalah selalu memenuhi gizi sejak masa kehamilan.

Lembaga kesehatan Millenium Challenge Account Indonesia menyarankan agar ibu yang sedang mengandung selalu mengonsumsi makanan sehat nan bergizi maupun suplemen atas anjuran dokter.

Selain itu, perempuan yang sedang menjalani proses kehamilan juga sebaiknya rutin memeriksakan kesehatannya ke dokter atau bidan.

Baca juga: Penting Memahami Gaya Hidup Masa Kini yang Berisiko Menyebabkan Anak Alami Mikropenis

2. Beri ASI Eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan

Veronika Scherbaum, ahli nutrisi dari Universitas Hohenheim, Jerman, menyatakan ASI ternyata berpotensi mengurangi peluang stunting pada anak berkat kandungan gizi mikro dan makro.

Oleh karena itu, ibu disarankan untuk tetap memberikan ASI Eksklusif selama enam bulan kepada sang buah hati.

Protein whey dan kolostrum yang terdapat pada susu ibu pun dinilai mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi yang terbilang rentan.

3. Dampingi ASI Eksklusif dengan MPASI sehat

Ketika bayi menginjak usia 6 bulan ke atas, maka ibu sudah bisa memberikan makanan pendamping atau MPASI.

Halaman
12