Perihal awal mula tiga orang tewas tersebut bertemu sang dukun, salah seorang keluarga korban.
Jaenudin selaku kakak kandung korban berinisial B mengurai cerita awal dan alasan adiknya serta dukun pergi ke Danau Quarry.
Mulanya, keluarga cemas melihat MDP mengalami gangguan jiwa secara tiba-tiba.
Karena hal itu, orangtua MDP pun membawa pemuda tersebut ke dukun di wilayah Cigudeg, AN.
Informasi terkait kesaktian 'orang pintar' tersebut didapat orangtua MDP dari mulut ke mulut.
Awalnya MDP datang bersama ayah, saudara, dan teman-temannya yang berjumlah tujuh orang untuk mendampingi ritual.
Ayah MDP juga mengakal Jaenudin untuk ikut serta mengantar ke ritual pengobatan tersebut.
Baca juga: VIRAL Nanda Mendadak Dicoret dari Paskibraka Nasional 2 Hari Jelang Karantina, Masalahnya MCU
Ia meminta keluarga ikut untuk membantu membacakan sholawat.
"Bapaknya kalau ngajak langsung sih engga, cuma bilang katanya butuh orang banyak buat bantu baca sholawat," akui Jaenudin.
Setelah semua berkumpul, AN mengarahkan semua orang yang hadir untuk memandikan MDP di Danau Quarry guna kesembuhan MDP dari gangguan jiwa.
"Ke orang itu udah dua kali, mungkin yang pertama itu pemeriksaan awal lah, yang kedua baru ke danau itu, cuma saya yang pertama itu engga ikut," cerita Jaenudin.
Ikut menyusul ke Danau Quarry, Jaenudin menyimak seksama prosesi yang terjadi sekira pukul 22.00 Wib itu.
Saat Jaenudin datang, posisinya sang dukun dan peserta ritual sedang membakar dupa, zikir dan MDP sedang direndam di Danau Quarry.
"Di sana itu awalnya bakar buhur, terus kembang, sesajennya lah, cuma saya kurang tau ada apaan aja, sholawatan terus baru dimandiin," pungkas Jaenudin.
Kala ritual dilakukan, Jaenudin mengingat penampilan sang dukun, AN.
Saat itu AN mengenakan pakaian layaknya seseorang yang agamis.
Di momen ritual itu juga gelap gulita, hanya sang dukun yang membawa senter.
Baca juga: Tips Jaga Kesehatan Mata Bagi Pengguna Gadget, Mulai dari Mode Dark Mode dan Makanan yang Dikonsumsi
"Gelap di sana (danau), cuma dia (orang yang mengobati) yang bawa senter. Dia kesana pake peci putih terus pake iketan gitu lah (sorban)," kenang Jaenudin.
Tak berselang lama dimulai prosesi, sebuah insiden terjadi.
Saat MDP dimasukkan ke bagian pinggir Danau Quarry, dua orang lainnya terjatuh dan tenggelam.