Kemudian pelatihan terakhir yang diikuti pada tahun 2019 adalah Pelatihan Rehabilitasi Paru "Auxilium Vitae Volterra Spa Center of Weaning and Repiratory Rehabilitation" di Italia.
Baca juga: Biodata Ashanty, Istri Anang Hermasnyah Keterima S3 di UNAIR, Deg-degan Ambil Jurusan Ini
dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P akan menjawab semua pertanyaan sobat sehat terkait kesehatan paru dan pernapasan.
Pertanyaan:
Faktor risiko apa saja yang mungkin bisa meningkatkan seseorang mengalami kanker paru dok?
Nala, Tinggal di Madiun.
Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan, dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P Menjawab:
Faktor risikonya yang pertama mungkin kita sudah tahu, yaitu perokok baik perokok aktif maupun perokok pasif.
Baca juga: VIRAL Asisten Artis Gelar Pernikahan Mewah, Majikan Biayai Gaun Pengantin Rp 100 Juta
Jadi dua-duanya bisa menyebabkan kemungkinan lebih tinggi ke arah kanker paru.
Selain itu juga bisa disebabkan karena masalah pekerjaan.
Ada beberapa pekerjaan tertentu yang menyebabkan individu tersebut lebih rentan terkena kanker.
Misalnya bekerja di industri atau pertambangan seperti asbes, batubara, dan industri pengolahan bahan kimia.
Baca juga: Rupanya Virus Penyebab Demam Berdarah Memecahkan Trombosit, Akibatnya Penderita Mudah Pendarahan
Paparan yang bertahun-tahun membuat populasi tersebut rentan untuk tumbuh menjadi populasi yang mudah terkena kanker paru.
Klik di sini untuk mengetahui referensi kanker paru lebih luas.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.