Trend dan Viral

Suami Istri Diserang Buaya di Bangka Belitung, Waspada Agresif Musim Kawin dan Kerusakan Lingkungan

Penulis: Putri Pramestia
Editor: Putri Pramestia
Ilustrasi buaya

Bahkan Lahi sempat bergelut dengan buaya selama beberapa menit dengan alat seadanya. Hingga akhirnya sang istri dilepaskan dari gigitan buaya.

Sayangnya, nyawa Rosmina sendiri tidak dapat diselamatkan karena mengalami luka di sekujur tubuhnya.

“Berhasil diselamatkan tetapi dalam kondisi sudah meninggal dunia. Paha, tangan kanan sampai patah, begitu juga leher. Banyak cacat lukanya, tidak sampai putus tapi hanya patah,” ujar Darno kepada Bangkapos.com, Jumat (23/6/2023).

Berdasarkan keterangan korban kata Darno, ukuran buaya tersebut cukup besar.

Bahkan panjangnya diperkirakan lima sampai enam meter.

Baca juga: Cuti Bersama Lebaran Idhul Adha 2023 Beda Bagi PNS dan Karyawan Swasta, Ini Penjelasan Menaker

Tak hanya itu menurutnya, jenis buaya air asin merupakan predator yang agresif.

Dengan ukurannya yang besar mereka tidak segan untuk memangsa binatang lain yang memiliki ukuran besar juga.

Bahkan, buaya air asin juga bisa menyerang manusia.

“Menurut keterangan suami korban buaya itu ukurannya besar. Ukuran lima sampai enam meter,” paparnya.

Lebih jauh ungkapnya, jumlah buaya yang ada di Perairan Desa Sebagin diperkirakan tak hanya satu.

Selain itu masih ada satu buaya hitam yang memiliki bobot dan panjang hingga mencapai delapan meter.

Walaupun begitu, ia sendiri belum bisa menyimpulkan dari mana asal buaya ini. Ia juga tidak bisa memastikan berapa banyak, namun dipastikannya tak begitu banyak.

“Perairan Desa Sebagin cukup luas, bahkan berbatasan langsung dengan Sumatera Selatan. Ini juga menjadi catatan kita,” ucapnya.

Kendati begitu kata dia, saat ini korban sendiri sudah dilakukan pemakaman di tempat pemakaman umum (TPU) Desa Sebagin.

Sementara suami korban sendiri sudah dilakukan pengobatan di Puskesmas terdekat. Lahi juga saat ini tengah mengalami syok berat.

“Sudah dimakamkan, untuk suami juga mengalami luka di lengannya,” pungkas Darno.

Sejumlah masyarakat melakukan evakuasi terhadap warga Desa Sebagin, Kevamatan Simpang Rimba setelah meninggal diterkam buaya (bangkapos.tribun.com)

Baca juga: Infeksi Kecacingan Membuat Penderitanya Susah Makan, Ini Penjelasan dr. Ayodhia

Kapolsek Simpang Rimba, Iptu Junaidi menjelaskan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 07.00 WIB. Sat itu korban, Rosmina (49) sedang mencari ikan bersama suaminya di muara Pantai Tumpun. Tiba-tiba saat memasang jaring keduanya langsung disambar buaya.

“Kejadian bermula pada saat korban beserta suami sedang melakukan aktivitas mukat di sekitar Pantai Desa Sebagin,” kata dia kepada Bangkapos.com, Jumat (23/6/2023)

Junaidi memaparkan, saat disambar buaya sang suami sendiri berhasil menyelamatkan diri.

Ia langsung bergegas berenang ke daratan untuk meminta pertolongan kepada warga sekitar. Sedangkan Rosmina masih berjibaku menyelamatkan diri.

Halaman
1234