Selain itu, buaya merupakan jenis satwa teritorial yang artinya pada siklus estrus tersebut, gerak-gerik apapun yang dianggap mengancam, buaya akan lebih agresif untuk mempertahankan teritorinya.
"Siklus estrus umumnya terjadi pada musim penghujan yang bila dikonversi musim penghujan saat ini yang dimulai pada akhir Desember atau awal Januari. Itulah sebab kenapa mereka lebih agresif," tutupnya.
Hewan purba ini biasanya tidak agresif, tetapi mereka adalah predator puncak yang kuat, dan ruang gerak mereka harus selalu dihormati.
Merupakan ide bagus untuk memberi mereka tempat tidur yang luas setiap saat, tetapi ini terutama berlaku selama musim kawin.
Ini adalah waktu aktivitas yang relatif tinggi untuk reptil ini. Ada persaingan untuk mendapatkan pasangan; mereka melindungi wilayah, mempertahankan sarang, dan melindungi anak yang baru menetas.
Baca juga: Pentingnya Mengetahui Ciri Spesifik Batu Kantung Empedu, Berikut Kata dr. Andry Irawan Sp.B-KBD
Jadi, kapan musim kawin buaya?
dikutip pada blog AZ Animal, ritual pacaran atau mencari pasangan untuk aligator dimulai pada musim semi, biasanya pada bulan April.
Saat musim semi membawa cuaca yang lebih hangat, aligator mulai melakukan pemanasan dan melakukan perjalanan ke daerah baru untuk mencari pasangan.
Setelah masa pacaran, perkawinan biasanya berlangsung selama bulan Mei dan Juni.
Ini adalah waktu rata-rata untuk kawin buaya. Namun, banyak faktor yang dapat mempengaruhi waktunya menjadi sedikit lebih lambat atau lebih awal.
Faktor utamanya adalah iklim, dan meskipun tahun-tahun yang lebih hangat atau wilayah geografis mungkin mengalami musim kawin lebih awal, kondisi yang lebih dingin mungkin berarti musim kawin yang tertunda
Seperti diberitakan bangkapos.com sepasang suami istri di Desa Sebagin, Kecamatan Simpang Rimba, Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung diserang buaya saat sedang mencari ikan, Jumat (23/6/2023) pagi.
Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 07.00 WIB di Pantai Tumpun.
Kedua orang itu yakni Lahi (50) dan Rosmina (49). Keduanya mengalami nasib sial ketika sedang mencari ikan.
Baca juga: Banyak Wanita Dewasa Memilih Pasangan Usia Muda, Bisakah Wanita Mengimbangi dengan Obat atau Terapi?
Tatkala sedang memasang jaring ikan keduanya langsung disambar buaya air asin.
Nahas, nyawa Rosmina tak dapat ditolong usai sekujur tubuhnya mengalami luka.
Kepala Desa Sebagin, Echeng Darno mengatakan, kejadian penyerangan buaya terhadap manusia memang kerap terjadi di wilayahnya.
Bahkan kejadian yang dialami Lahi dan Rosmina merupakan kasus yang kesekian kalinya. Peristiwa itu bermula saat keduanya mencari ikan dengan cara mukat atau pukat.
Saat keduanya telah berada di tepi pantai dan hendak membentangkan jaring, tiba-tiba dalam waktu sekejap Rosmina langsung disambar buaya dari arah kanan.
Lahi yang mengetahui istrinya diterkam buaya lalu langsung bergegas menyelamatkan.