Sebelumnya, diberitakan penemuan kerangka bayi di lokasi tempat wanita berinisial E pernah tinggal bersama ayahnya di lokasi tempat penemuan kerangka bayi tersebut.
Kabarnya, wanita tersebut pernah tinggal hanya berdua bersama ayahnya dan sempat dicurigai warga sekitar ada hubungan terlaran di antara keduanya, sehingga mereka pergi dari lokasi tersebut.
Ayah Kandung Ditangkap
Satreskrim Polresta Banyumas berhasil menangkap ayah dari E, yang diduga pemilik empat kerangka bayi di RT 1 RW 4 Kelurahan Tanjung, Kecamatan Puwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas.
Kerangka bayi tersebut diduga terkait hasil dari hubungan gelap inses ayah kandung dan anaknya di Purwokerto.
Baca juga: Pentingnya Mengetahui Ciri Spesifik Batu Kantung Empedu, Berikut Kata dr. Andry Irawan Sp.B-KBD
Kasatreskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriadi menyampaikan sudah menangkap ayah dari E, Minggu (25/6/2023).
"Iya sudah, mohon doanya," katanya dalam keterangan pesan singkat.
Penangkapan ayah dari E ini nantinya akan mengungkap apakah E bertindak sendiri atau ada desakan dari orang lain.
"Ada pengakuan dari saudari E yang akan kami cocokan secara ilmiah," terangnya.
Kronologi Penemuan Kerangka Bayi
Slamet (50) saat itu saksi mata diminta pemilik tanah menggali tanah untuk menguruk bekas kolam ikan yang ada di dekatnya.
Slamet diminta oleh Prasetyo untuk menghentikan pekerjaan.
Kemudian pemilik tanah melapor ke polisi.
Polisi kemudian menyisir lokasi tersebut dan kembali menemukan tiga kerangka bayi.
Kerangka kedua ditemukan pada Selasa (20/6/2023).
Sementara kerangka ketiga dan keempat ditemukan pada Rabu (21/6/2023).
Prasetyo Tomo, pemilik tanah menyampaikan kerangka yang pertama ditemukan relatif utuh terbungkus kain.
Baca juga: Banyak Wanita Dewasa Memilih Pasangan Usia Muda, Bisakah Wanita Mengimbangi dengan Obat atau Terapi?
Kerangka itu terbungkus kain dan terkubur dengan kedalaman sekitar 50 cm.
"Saya niatnya waktu pertama ditemukan bisa dikebumikan secara layak," ujar Tomo.
"Tulang kecil-kecil banget, sudah lepas. Tapi bagian tengkorak masih relatif utuh, pecah jadi empat bagian, kemudian masih terlihat rusuknya."