Kolesterol Tak Selalu Buruk, Ada yang Namanya Kolesterol HDL yang Justru Dibutuhkan Tubuh

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
ilustrasi kolesterol

TRIBUNHEALTH.COM - Kolesterol kerap kali dianggap sebagai suatu hal yang berbahaya bagi tubuh.

Pada tahap tertentu, kolesterol tinggi memang berbahaya bagi tubuh, namun tetap diperlukan pada jumlah yang tepat.

Kolesterol terdiri atas dua macam.

Pertama adalah low-density lipoprotein (LDL), yang kerap disebut sebagai kolesterol jahat.

Sebaliknya, kolesterol baik atau high-density lipoprotein (HDL) dianggap baik untuk kesehatan manusia.

Times of India melansir, kadar HDL yang rendah tidak baik untuk kesehatan.

Karenanya harus ada upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kadarnya di dalam tubuh.

Orang yang memiliki masalah metabolisme seperti obesitas, tekanan darah tinggi, dan kadar gula darah tinggi umumnya memiliki kadar kolesterol HDL yang lebih rendah.

Perbedaan kolesterol HDL dan LDL

ilustrasi kolesterol (kompas.com)

Tubuh membutuhkan banyak kolesterol HDL (high-density lipoprotein) dan sesedikit mungkin kolesterol LDL (low-density lipoprotein).

Perbedaan antara keduanya adalah apa yang terjadi ketika mereka menumpuk di dalam tubuh.

Ketika kolesterol HDL tinggi, ini meningkatkan kesehatan jantung dan kesehatan secara keseluruhan.

Sedangkan bila LDL tinggi, ini akan membentuk plak dan menyumbat pembuluh darah, sehingga meningkatkan tekanan darah dan risiko penyakit jantung.

Karena alasan inilah kolesterol HDL sering disebut sebagai kolesterol baik dan kolesterol LDL disebut sebagai kolesterol jahat.

Baca juga: Ahli Sebut Mandi Air Dingin Bisa Bermanfaat untuk Turunkan Kolesterol

Baca juga: Anggur Bisa Bantu Jaga Kesehatan Jantung, Dapat Turunkan Tekanan Darah dan Kolesterol

ilustrasi kolesterol (tribunnews.com)

Untuk mengetahui seberapa tinggi kadar kolesterol dalam tubuh, yang diperlukan hanyalah tes darah sederhana.

Dari sini seseorang dapat mengetahui apakah kadar kolesterol mereka terlalu tinggi atau terlalu rendah.

Jika terlalu tinggi, sejumlah tindakan dapat diambil untuk memperbaiki ketidakseimbangan yang ada.

Tindakan termasuk resep obat-obatan, yang dikenal sebagai statin, yang dapat membantu mengontrol kadar kolesterol dalam tubuh.

Alternatifnya, perubahan gaya hidup dapat disarankan seperti perubahan pola makan, perubahan tingkat aktivitas, menjadi bukan perokok dan mengurangi konsumsi alkohol.

“Untuk mengurangi kolesterol Anda, cobalah untuk mengurangi makanan berlemak, terutama makanan yang mengandung jenis lemak yang disebut lemak jenuh," rekomendasi layanan kesehatan nasional Inggris, NHS.

Halaman
12