Indonesia
Peserta ujian SIM di Indonesia harus menjalani tes teori untuk mengetes pengetahuan berkendara serta tes praktik menggunakan kendaraan.
Saat ujian praktek, peserta tes harus berkendara di jalur zig-zag atau berputar seperti angka 8.
Hal ini dilakukan untuk melatih keseimbangan, kelincahan, refleks pengemudi, serta tingkat kemahiran pengemudi.
Meksiko
Dilansir dari Dailymail, masyarakat Meksiko tidak perlu mengambil tes pengemudi karena tidak diberlakukan oleh pemerintah.
Hal ini berlaku untuk tes praktek maupun teori.
Sebagai gantinya, hanya orang berumur 18 tahun yang sudah boleh mengemudi di Meksiko.
Baca juga: Gaji PNS Naik 10 Kali Lipat, Rp 30 Juta Sebulan dengan Single Salary, Diumumkan Presiden 16 Agustus
Pakistan
Di Pakistan, pengemudi hanya menjalani tes sederhana berupa menyetir di antara kerucut pembatas.
Selain itu, warga berumur minimal 18 tahun harus menjalani tes praktek dan teori pada hari yang sama.
India
Warga India hanya perlu mengemudi lurus, belok kiri, lalu berhenti untuk mendapatkan SIM.
Bahkan, jika memiliki cukup uang, cukup bayar antara 500-1.000 rupee atau antara Rp 91.000-Rp180.000 untuk mendapatkan lisensi tanpa mengikuti tes.
Baca juga: dr. Zaidul Akbar Paparkan Manfaat Konsumsi Fermentasi Tempe, Salah Satunya Atasi Osteoporosis
Denmark
Kebalikannya, warga usia 18 tahun ke atas asal Denmark harus menjalani ujian mengemudi berupa tes teori, praktek, dan pelajaran pertolongan pertama selama 7 jam.
Di tes praktek, mereka harus mengemudi di jalur angka 8, lintasan licin, berbalik arah, maju-mundur, mengerem, dan parkir.
Jepang
Warga Jepang usia 18 tahun wajib melakoni tes teori, praktik, dan tes kognitif untuk mendapatkan izin mengemudi.
Selanjutnya, mereka praktik berkendara di jalur berbentuk S, dari atas tebing, serta tes kognitif, buta warna, penglihatan, dan pendengaran.