Trend dan Viral

Pendeta Klarifikasi Soal Anggota TNI & Ketua RW Ketika Warga Bubarkan Ibadah di Rumah Doa Bekasi

Penulis: Putri Pramestia
Editor: Putri Pramestia
Pendeta Ellyson Lase (tengah, berkemeja putih) saat menyampaikan babak akhir permasalahan dugaan pembubaran Rumah Doa Fajar Pengharapan. Ia menyampaikan, kasus itu sudah diselesaikan secara musyawarah dan aktivitas jemaat bisa kembali dilakukan.

"Hanya penolakan, tetapi maksudnya itu tidak terlalu jauh. Pokoknya penolakan tentang pendirian rumah ibadah," jelas Ellyson.

"Saya sudah menyampaikan dan tekankan, kami tidak mendirikan gereja. Kami hanya kontrak di rumah itu hanya sementara. Pekerjaan saya adalah pendeta. Setiap Sabtu dan Minggu, wajib saya ibadah," imbuh dia.

Menurut Ellyson, kegiatan yang baru mereka mulai beberapa bulan lalu itu tidak melanggar ketentuan apa pun.

Sebab, pihak rumah doa sudah melapor kepada Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bekasi.

"Bukti-bukti bahwa legalitas kami di rumah doa, kami sudah laporkan ke FKUB dan surat tanda terima sudah kami terima di FKUB. Saya sudah tunjukkan kepada mereka, tapi mereka tidak hiraukan semuanya itu," tutur dia.

Adapun video penolakan warga soal Rumah Doa Fajar Pengharapan beredar di media sosial.

Dalam salah satu video yang diunggah di Instagram, tampak salah satu warga yang mengenakan baju merah berdebat dengan wanita berpakaian hitam.

Baca juga: Natasha RIzky Tertawa Lepas di hari Putusan Cerai dengan Desta, Pakar Ekspresi Ungkap Maknanya

Keduanya tampak bersitegang.

Wanita itu terlihat menjelaskan bahwa rumah doa sudah mendapat izin dari FKUB.

"Kami tidak mendirikan gereja di sini. Kami mengontrak, sebentar lagi pun selesai. Ketua FKUB menyampaikan kalau rumah doa tidak perlu izin," ucap sang wanita. "Kami tidak bicara izin. IMB yang kami terima itu tempat tinggal. Kami tidak berbicara izinnya," sanggah pria berbaju merah.

TNI AD minta pendeta lapor

Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Hamim Tohari mengaku belum mendapatkan informasi soal Babinsa membentak pendeta dan ikut membubarkan kegiatan di Rumah Doa Fajar Pengharapan.

Hamim meminta pendeta Ellyson melaporkan langsung ulah oknum tersebut agar bisa diselidiki.

"Saya belum dengar kabar itu. Sebaiknya Pak Pendeta yang tahu melapor saja ke Koramil/Kodim atau ke Pomdam Jaya," kata Hamim saat dikonfirmasi.

"Saya tidak bisa mengonfirmasi kalau baru info sepihak dan tidak resmi," imbuh dia.

Ketua RT Tak Bisa Jelaskan Alasan Pembubaran Ibadah di Rumah Doa

Aktivitas ibadah umat Kristen di Rumah Doa Fajar Pengharapan, Perumahan Graha Prima Baru, Blok S2, Tambun, Mangunjaya, pada Minggu (18/6/2023), berlangsung tak seperti biasanya.

Pasalnya, pada hari itu mereka digeruduk oleh ketua RT setempat dan puluhan warga yang menolak aktivitas peribadatan.

Baca juga: Dua Artis Cantik Pernah Tinggal di Rumah Gubuk, Kini Jadi Miliarder, Bangun Rumah Bak Hotel Mewah

"Kasus di Rumah Doa kemarin itu, tiba-tiba di sekitar jam 10.00 WIB, kami sudah di dalam. Ketua RT membawa beberapa orang. Dia masuk ke dalam, sudah sampai di teras. Nah, terus saya tanya ke dia, 'maksudnya apa'," ujar Pendeta Ellyson Lase pada Senin (19/6/2023) malam.

Pada saat kejadian penggerudukan, Ellyson bercerita bahwa ia diminta untuk menghentikan aktivitas ibadah di Rumah Doa.

Halaman
1234