TRIBUNHEALTH.COM - Seorang Dosen di Tulungagung menyimpan rahasia selama belasan tahun tentang status kewarganegaraannya.
Begitu mengejutkan setelah tahu dirinya menjelma menjadi WNI palsu.
Duduk perkara diketahui, ternyata karena nama tempat kelahirannya yang sama dengan nama daerah di Indonesia.
Rahasia dosen di Tulungagung tersebut akhirnya terbongkar, kini dirinya menjadi WNI palsu imbas hal tersebut.
Rupanya aktivitas di Indonesia sudah dilakukan sejak tahun 1984 dulu.
Baca juga: Bukan untuk Membangun Kemajuan Desa, Mantan Kades Korupsi Rp 988 Juta Buat 4 Kali Nikah & Foya-foya
Melansir TribunJatim.com, setelah 12 tahun mengantongi Kartu Tanda Penduduk (KTP) Indonesia, rahasia seorang dosen di Tulungagung terbongkar.
Rahasia terbongkar seorang dosen bahasa Inggris universitas swasta di Tulungagung, Jawa Timur berinisial MB (66) akhirnya ditahan.
Rahasia tersebut adalah sang dosen ternyata masih merupakan Warga Negara Asing (WNA) asal Singapura.
Padahal kehidupannya sudah 12 tahun di Indonesia.
Ia bahkan menikah hingga bekerja dengan baik di sini.
Akibatnya, pihak imigrasi Blitar menangkap dan menahan MB.
Dalam KTP dan dokumen lainnya, MB beridentitas Y.
Sedangkan pada akta kelahiran yang dimilikinya, tertera Y lahir di Pacitan, Jawa Timur.
Baca juga: Cara Cek Hasil Seleksi PPDB Jabar 2023 Jenjang SMA/SMK Tahap 1, Klik Link Berikut Ini
Baca juga: Ketahuan Selingkuh, Seorang Istri Mencoba Bunuh Diri Saat Suami Putuskan Tempuh Jalur Hukum
Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Blitar Arief Yudistira mengatakan, terungkapnya status kewarganegaraan dan identitas MB berawal saat MB hendak mengurus dokumen perjalanan ke luar negeri.
“Petugas kami menangkap adanya sejumlah kejanggalan saat melakukan wawancara dengan MB. Hal ini kemudian kami dalami,” ujar Arief pada konferensi pers di Blitar, Jawa Timur, Senin (19/6/2023), seperti dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com.
Penggalian keterangan dari MB, lanjutnya, akhirnya berujung pada pengakuan MB tentang statusnya yang masih sebagai WNA Singapura.
Pengakuan MB selanjutnya diteruskan ke Kedutaan Besar Singapura yang kemudian mengonfirmasi MB sebagai WNA Singapura.
Berdasarkan sertifikat akta kelahiran yang dikeluarkan otoritas terkait di Singapura, lanjut Arief, MB lahir suatu tempat bernama Kampong Pachitan, Changi, Singapura pada September 1956.
“Jadi beliau ini lahir di Pachitan, tapi bukan Pacitan Indonesia, tapi Pachitan Singapura,” ujarnya.
Baca juga: Tak Sengaja Menikah dengan Kakaknya Sendiri, Ternyata Ayahnya Pernah Nikah Diam-diam di Thailand
Baca juga: 8 Kata-kata yang Sebaiknya Tidak Diucapkan Istri Kepada Suami, Berikut Penjelasan dr Aisah Dahlan
Menurut Arief, MB sudah keluar masuk Indonesia sebanyak 10 kali sejak tahun 1984.