Gelombang Panas Dapat Mempengaruhi Kesuburan, Merusak Sperma dan Memperlambat Pematangan Oosit

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi sperma normal pada pria

TRIBUNHEALTH.COM - Penelitian menyebut gelombang panas ternyata dapat mempengaruhi kesuburan seseorang.

Hal ini perlu menjadi perhatian tersendiri saat gelombang panas dilaporkan di sejumlah negara di Asia, mulai dari Bangladesh, Myanmar, India, China, Thailand, dan Laos.

Gelombang panas secara umum didefinisikan sebagai kondisi ketika maksimum termal harian melebihi rata-rata maksimum lokal sebesar 5 °C selama lebih dari 5 hari, dilansir Times of India.

Indonesia sendiri belakangan juga mengalami panas yang lebih dari biasanya, meski tak sampai pada gelombang panas.

Berdampak pada kesuburan pria

ilustrasi kualitas sperma (health.kompas.com)

Baca juga: Mimpi Basah Dapat Mengurangi Jumlah Sperma, Mitos atau Fakta?

Sebuah studi dari University of East Anglia menemukan bahwa kesuburan pria mungkin terancam oleh perubahan iklim.

Para peneliti menemukan bahwa gelombang panas merusak sperma serangga dan memiliki efek yang bertahan lama pada generasi berikutnya.

Pada manusia laki-laki, produksi sperma terjadi di dalam testis. Untuk itu, suhu testis harus lebih dingin dari suhu di dalam tubuh.

Menurut peneliti, suhu tinggi 9 hingga 13 derajat di atas perkiraan selama lima hari berturut-turut dapat merusak kesuburan pria.

Dampak pada kesuburan wanita

ilustrasi siklus menstruasi (health.grid.id)

Pada sebagian besar spesies mamalia termasuk sapi, tekanan panas memiliki efek negatif pada fungsi nutrisi, fisiologis, dan reproduksi.

Pada wanita, gelombang panas berdampak buruk pada oogenesis (diferensiasi sel telur menjadi sel yang kompeten untuk berkembang lebih lanjut saat dibuahi), pematangan oosit (selama proses ini oosit yang tumbuh penuh menjadi dapat dibuahi), perkembangan pembuahan, dan tingkat implantasi.

Panas yang ekstrem juga dapat berdampak negatif pada kesehatan reproduksi wanita.

Ini bisa lebih berbahaya bagi wanita yang sedang hamil atau memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya.

Baca juga: Mengenal Egg Freezing yang Dilakukan Luna Maya, Sel Telur Dibekukan agar Bisa Hamil di Masa Depan

Sesuai laporan, stres panas dapat mengubah keseimbangan hormon dalam tubuh.

Ini dapat mengganggu siklus menstruasi, menyebabkan menstruasi tidak teratur, perdarahan lebih banyak, dan nyeri yang meningkat selama menstruasi.

Dalam kasus ekstrem, tekanan panas juga dapat menyebabkan amenore, yaitu tidak adanya menstruasi.

Dampak pada kehamilan

Beberapa penelitian di seluruh dunia telah mendokumentasikan bahwa ibu hamil dan bayi baru lahir dapat memiliki dampak kesehatan negatif dari paparan suhu lingkungan yang tinggi.

Baca juga: Pasien Kebobolan Hamil setelah KB Steril, Dokter Wajib Tanggung Jawab, Biayai Anak hingga 18 Tahun

ilustrasi ibu hamil (health.kompas.com)

Mencegah dampak buruk gelombang panas

Halaman
12