Trend dan Viral

VIRAL Rumah dari Diaper atau Popok Bekas, Karya Peneliti Indonesia di Jepang

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
Prototipe rumah popok di Indonesia, dibangun dengan beton yang dibuat dengan mencampurkan semen, pasir, kerikil, dan robekan popok.

Semakin banyak limbah popok dalam beton, semakin rendah kekuatan tekannya.

Oleh karena itu, komponen struktural seperti kolom dan balok memerlukan proporsi campuran popok yang lebih kecil daripada elemen arsitektural, seperti dinding dan balok beton.

Baca juga: Dari Sisi Medis, Normalkah Payudara Besar Sebelah? Waspada jika Disertai Gejala Lain

Prototipe rumah popok di Indonesia, dibangun dengan beton yang dibuat dengan mencampurkan semen, pasir, kerikil, dan robekan popok. (Nature.com/Muhammad Arief Irfan)

Untuk prototipe rumah satu lantai mereka, para peneliti menghitung bahwa 27 persen pasir dapat digantikan oleh limbah popok.

Tetapi jika rumah itu setinggi tiga lantai, proporsinya harus diturunkan menjadi 10 persen.

Dalam komponen arsitektural, hingga 40 persen pasir dapat digantikan oleh limbah popok, dengan proporsi tertinggi pada panel dinding beton.

Pada bagian lantai dan taman, yang harus lebih kuat dari dinding untuk memenuhi standar bangunan, hanya 9 persen pasir yang dapat diganti dengan popok.

Zuraida dan tim menggunakan beton popok buatannya untuk membangun rumah dengan ukuran 36 meter persegi.

Untuk mempercepat proses pembangunan, para peneliti menggunakan beton popok untuk komponen arsitektur dan balok logam untuk komponen struktur.

Secara total, rumah tersebut menggunakan sekitar 1,7 meter kubik limbah popok, yang merupakan sekitar 8 persen dari total volume material komposit.

Dapatkan produk kesehatan di sini

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)