"Cuma hak kami ya dipenuhi," terangnya.
Kades Pepe, Siti Hibatun Yulaika Menangis Rumah Mewahnya Dibongkar dan Hanya Dibayar Rp 1 Miliar
Tangis Kades Pepe, Ngawen, Klaten, Siti Hibatun Yulaika seketika pecah ketika alat berat mulai merobohkan rumah kesayangannya pada Rabu (10/5/2023).
Perempuan berhijab itu pun beristigfar lantaran kecewa rumah mewah dua lantai milikinya hanya diganti sebesar Rp 1 Miliar.
Padahal, rumah kesayangannya itu ditaksir mencapat Rp 10 miliar hingga Rp 15 miliar.
"Rumah keluarga saya ya Allah, Astagfirullahaladzim," ujarnya sembari menangis.
Dalam tayangan Kompas TV, Siti yang menangis itu terlihat ditenangkan oleh seorang Polwan yang berada di lokasi.
Tak berselang lama, seorang suaminya memapah Siti yang masih menangis.
Baca juga: VIRAL, Istri Pertama & Istri Kedua Tinggal Serumah Akrab Bak Kakak Beradik, Begini Tanggapan Netizen
Meski mendapatkan penolakan, proses penggusuran terkait proyek tol Solo-Yogyakarta di Klaten, Jawa Tengah itu terus dilanjutkan.
Melansir laman TribunJogja, eksekusi 13 bidang tanah terdampak proyek jalan tol Solo-Yogyakarta di Desa Pepe, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah dilaksanakan pada Rabu (10/5/2023).
Terdapat tujuh bangunan dari desa tersebut yang dieksekusi oleh tim eksekusi dari Pengadilan Negeri (PN) Klaten.
Salah satu rumah tersebut merupakan milik Kepala Desa Pepe, Siti Yulaika.
Pantauan TribunJogja.com di lokasi pembongkaran rumah diawali dengan apel gabungan oleh aparat penegak hukum di kantor desa setempat sekitar pukul 08.00 WIB.
Kemudian tim eksekusi bergerak menuju Dukuh Sidodadi untuk mengeksekusi tujuh bidang bangunan atau rumah.
Sebelum dieksekusi, tim juru sita Pengadilan Negeri (PN) Klaten, sempat membacakan surat penetapan pengosongan bangunan yang ditandatangani Ketua Pengadilan Negeri Klaten, Tuty Budhi Utami.
Kemudian, tim eksekusi mulai mengeluarkan barang-barang yang ada di dalam rumah Siti Yulaikah.
Ia sempat berorasi dan menyampaikan protes di depan rumahnya dan mengatakan akan menuntut keadilan.
"Undangannya berbunyi musyawarah uang ganti kerugian proyek jalan tol, tetapi sampai di lokasi tidak ada musyawarah sama sekali sampai hari ini," ucap Kepala Desa Pepe, Siti Yulaikah.
Siti juga mempertanyakan cara menghitung ganti kerugian tanah terdampak tol, sebab menurut dia, ada beberapa rumah yang dapat ganti rugi dalam jumlah besar dan ada juga yang kecil.
"Cara menghitungnya bagaimana, ini kan uang negara, kok acak-acakan begini dan tidak profesional," imbuhnya.
Baca juga: Terungkap Sosok Cantik Alfi Damayanti Tanpa Masker, Karyawati yang Menjadi Korban Ajakan Staycation