"Jadi laki-laki di atas 40 tahun adalah faktor risiko yang tidak bisa dikendalikan," ucap Lenda.
Baca juga: Apakah Penyakit Jantung Bawaan bisa Diketahui Sedini Mungkin Sebelum Menikah?
Oleh karena itu laki-laki memiliki risiko 2 kali lebih tinggi daripada perempuan untuk terkena penyakit jantung koroner
Di antara berbagai penyakit jantung yang ada, paling banyak diderita masyarakat ialah penyakit jantung koroner.
Adapun berbagai jenis penyakit jantung yang ada, misalnya:
- Penyakit jantung koroner
- Gagal jantung
- Gangguan irama jantung
- Gangguan katup jantung
- Gangguan otot jantung
Tekan Kasus Penyakit Jantung
Jantung adalah salah satu organ yang paling penting pada tubuh.
Baca juga: Penyakit Jantung Bawaan Pada Anak Sudah Bisa Dideteksi Sejak di Dalam Kandungan, Ungkap dr. Bayushi
Mengingat jantung memberikan suplai makanan dan oksigen pada seluruh organ tubuh.
Apabila ada gangguan di jantung maka akan memberikan dampak pada organ yang lain.
Misalnya paru-paru dan ginjal yang mudah mengalami keluhan pada penderita penyakit jantung.
Untuk itu penting sekali menerapkan pola hidup yang sehat untuk mencegah penyakit jantung datang.
Lena mengatakan, prevalensi kejadian penyakit jantung masih cukup tinggi di Indonesia bahkan di seluruh dunia.
Karena itu penyakit jantung menyebabkan kematian terbanyak bagi masyarakat dari penyakit tidak menular.
"Dari keseluruhan penyakit jantung, penyakit jantung koroner yang paling banyak menjadi urutan tertinggi sebagai penyebab kematian penduduk di seluruh dunia," sambungnya.
Baca juga: Tak Hanya Menyerang Orangtua, Penyakit Jantung Koroner Kini Juga Menyerang Usia Muda
Penderita penyakit jantung koroner memiliki sejumlah faktor risiko yang bisa dikendalikan maupun tidak bisa dikendalikan.
Untuk menekan kasus jantung koroner ini, para dokter selalu memberikan edukasi agar kesadaran masyarakat akan kesehatan semakin meningkat.
Terlebih bagi para masyarakat yang menderita penyakit jantung agar kondisinya semakin tidak memburuk.
Penjelasan dr. Ni Wayan Lena Agustini, M. Biomed, Sp.JP Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Bali.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)