Segera Lakukan Screening Guna Deteksi Penyakit Jantung Sejak Dini, Ikuti Imbauan Dokter Spesialis

Penulis: Ranum Kumala Dewi
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi deteksi penyakit jantung

TRIBUNHEALTH.COM - Deteksi penyakit jantung sangat penting untuk dilakukan.

Untuk mengetahuinya, masyarakat bisa mencoba melakukan skrining di fasilitas kesehatan terdekat.

Skrining kesehatan ini diutamakan bagi seseorang yang sudah memiliki faktor risiko.

Baca juga: dr. Dicky Aligheri, Sp.BTKV, FIHA, FICA Sampaikan Ragam Tindakan untuk Penyakit Jantung

"Sebaiknya melakukan skrining, apalagi kalau tahu kita berisiko makanya pentingnya kita mengetahui apakah diri kita ini berisiko atau tidak," ungkap dr. Ni Wayan Lena Agustini, M. Biomed, Sp.JP.

Untuk mengetahui apakah berisiko atau tidak, dapat diketahui dari riwayat keluarga adakah yang pernah terkena penyakit jantung atau dilihat dari hasil pengukuran tekanan darah yang tinggi namun setelah diukur kembali menjadi normal.

Guna menjaga kondisi kesehatan jantung, klik disini

Oleh karena itu, jika rutin melakukan skrining maka akan semakin baik dalam mendeteksi penyakit jantung lebih awal.

Mengingat lebih baik mencegah daripada mengobati.

Faktor Risiko Penyakit Jantung

Ilustrasi seseorang yang mengalami penyakit jantung (Lifestyle.kompas.com)

Meski termasuk penyakit serius, namun sebenarnya penyakit jantung masih bisa diantisipasi.

Salah satunya dengan mengenali faktor risiko penyakit jantung yang masih dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan.

Ada sejumlah indikator yang masuk golongan faktor risiko yang bisa dikendalikan.

Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Bali, antara lain:

Baca juga: Kenali Penyebab Hipertensi yang Paling Sering Terjadi hingga Saat Ini dari dr. Mustopa, Sp.PD

- Hipertensi

- Diabetes

- Kolesterol

- Faktor genetik.

Ilustrasi bayi yang mengalami penyakit jantung bawaan (health.grid.id)

Untuk mengendalikan berbagai faktor di atas bisa dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat.

Sementara untuk faktor risiko yang tidak bisa dikendalikan menyangkut pada usia dan jenis kelamin.

Pasien laki-laki dan berusia di atas 40 tahun menduduki risiko lebih tinggi terkena jantung.

Halaman
12