TRIBUNHEALTH.COM - Apakah ada faktor lain selain makanan yang dapat mencerahkan wajah, misalnya life style?
Dokter spesialis kulit dan kelamin, dr. Arini Widodo menyampaikan tanggapannya pada channel YouTube Kompas.com.
"Ya tentu life stye juga sangat mempengaruhi kesehaatn kulit gak cuma makanan aja, misalnya tidur. Tidur ini juga musti disesuaikan. Jadi kalau bisa tidurnya cepat dan cukup. Tidurnya tidak terlalu malam dan jumlah tidurnya juga cukup," ujar dr. Arini Widodo
Klik link berikut dan dapatkan produk yang memabntu menajgaa kesehatan kulit.
Baca juga: Ternyata Makanan saat Berbuka Puasa Mempengaruhi Kondisi Kulit, Ini Kata dr. Arini Widodo Sp.KK
Kadang-kada seseorang lebih memilih tidur setelah sahur.
Setelah itu barulah datang untuk konsultasi mengeluhkan kulit kusam dan berjerawat.
"Itu yang musti kita perhatikan juga pola tidurnya. Dan mungkin ada juga perubahan menjelang lebaran menjadi stres karena kosong dan banyak dikejar deadline," imbuhnya
Banyak faktor yang bisa menyebabkan kulit menjadi kusam dan berjerawat.
Permasalahan kulit saat puasa bermacam-mmacam tidak hanya kulit kering saja, justru bisa mengalami jerawat.
Jerawat bisa muncul karena adanya perubahan life style.
Baca juga: dr. Arini Widodo Sp.KK: Tidak Terbukti Bahwa Konsumsi Protein Meningkatkan Risiko Berjerawat
"Kadang-kadang saya menemukan beberapa pasien saya malah jadinya begadang sampai sahur lagi." ujar dr. Arini Widodo
Mungkin banyak yang ngemil sampai malam dan setelah itu baru tidur.
Sehingga terjadi perubahan gaya hidup, snackingnnya ternyata tidak sehat.
Perubahan tidurnya, jam tidur yang tidak cukup, makanan yang dikonsumsi banyak yang tidak benar karena cenderung manis-manis dan lain-lain membuat seseorang berjerawat.
Kulit kusam dan kering bisa disebabkan banyak hal.
Perlu diingat, kulit kering dan kusam tidak hanya karena puasa saja, kita perlu melihat lifestyle dan kebiasaan lainnya.
Ini disampaikan pada channel YouTube Kompas.com bersama dengan dr. Arini Widodo Sp.KK. Seorang dokter spesialis kulit dan kelamin.
(TribunHealth.com/PP)