dr. Bayushi Eka Putra Paparkan Perbedaan antara Henti Napas dan Henti Jantung, Berikut Ulasannya

Penulis: Irma Rahmasari
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Ilustrasi seorang wanita yang mengalami henti jantung, berikut penjelasan dr. Bayushi Eka Putra, Sp.JP, FIHA mengenai perbedaan henti jantung dan henti napas

TRIBUNHEALTH.COM - Banyak yang masih belum memahami perbedaan antara henti napas dan henti jantung.

Karena itu, berikut dr. Bayushi Eka Putra memberikan penjelasannya mengenai perbedaan dari henti napas dan henti jantung.

Henti napas adalah kondisi ketika pasien mengalami henti napas, tidak ada pernapasan lagi dan dadanya sudah tidak mengembang.

Pasalnya saat kita bernapas, dada kita akan mengembang, namun dalam kasus henti napas, dada sudah tidak bisa lagi mengembang.

Sedangkan untuk henti jantung ialah kondisi jantung berhenti berdetak.

Baca juga: Tak Hanya Menyerang Orangtua, Penyakit Jantung Koroner Kini Juga Menyerang Usia Muda

Ilustrasi detak jantung normal, berikut penjelasan dr. Bayushi Eka Putra, Sp.JP, FIHA mengenai perbedaan henti jantung dan henti napas (Pixabay)

Baca juga: Meskipun Terkadang Tidak Bergejala, Berikut Kenali Gejala Khas dari Penyakit Jantung Koroner

Lantas bagaimana cara mengetahui jika seseorang mengalami henti jantung?

Dilansir TribunHealth.com, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr. Bayushi Eka Putra, Sp.JP, FIHA memberikan tanggapan dalam tayangan YouTube Tribunnews program Sapa Dokter.

Menurut dr. Bayushi Eka Putra, untuk mengetahui seseorang yang mengalami henti jantung dapat dilakukan pemeriksaan nadi.

Pemeriksaan nadi yang paling mudah dilakukan adalah nadi pada bagian leher.

Jika di leher diraba dan tidak ada denyut lagi dari nadinya, berarti orang tersebut sudah mengalami henti jantung.

Berikut ini terdapat referensi vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.

Baca juga: dr. Bayushi Imbau Lakukan Pemeriksaan Jantung Sejak Usia 20 Tahun, Mulai dari Tensi hingga EKG

ilustrasi seseorang yang mengalami henti napas, berikut penjelasan dr. Bayushi Eka Putra, Sp.JP, FIHA mengenai perbedaan henti jantung dan henti napas (kompas.com)

Baca juga: Penyakit Jantung Koroner Berisiko Sebabkan Gagal Jantung, Berikut Ulasan dr. Bayushi Eka

Apakah sudah pasti orang yang henti napas selalu disertai dengan henti jantung?

dr. Bayushi Eka Putra menjelaskan, henti napas tidak selalu disertai dengan henti jantung.

Bisa saja pasien henti napas namun tidak mengelami henti jantung, karena itu penting untuk melakukan pemeriksaan nadi.

Akan tetapi pasien yang mengalami henti jantung sudah pasti akan mengalami henti napas.

"Jadi kalau sudah mengalami henti jantung sudah pasti akan mengalami henti napas."

"Karena dianggapnya itu sudah paling akhir, kita menilai pasien meninggal atau belum meninggal itu dari jantung yang tidak berdenyut lagi."

Baca juga: Waspada, Ibu Hamil juga Dapat Mengalami Penyakit Jantung yang Disebut Peripartum Cardium Myopathy

ilustrasi seseorang yang mengalami henti jantung, berikut penjelasan dr. Bayushi Eka Putra, Sp.JP, FIHA mengenai perbedaan henti jantung dan henti napas (pixabay.com)

Baca juga: Penyakit Jantung Bawaan atau PJB, Apakah Dapat Membaik atau Terjadi Seumur Hidup?

"Jadi kalau henti jantung, sudah pasti henti napas. Namun kalau henti napas, belum pasti henti jantung."

"Ini sebenarnya penting untuk diketahui oleh orang-orang yang awam, bukan hanya orang-orang yang hanya di rumah sakit saja, tapi harus semua orang awam harus tahu."

"Hal tersebut penting untuk diketahui karena bantuan hidup dasar atau BHD itu seharusnya dipelajari orang-orang sedari SD."

Halaman
12