Penyakit Jantung Bawaan atau PJB, Apakah Dapat Membaik atau Terjadi Seumur Hidup?

Penulis: Irma Rahmasari
Editor: Melia Istighfaroh
ilustrasi bayi yang mengalami penyakit jantung bawaan, simak penjelasan dr. Bayushi Eka Putra, Sp.JP, FIHA

TRIBUNHEALTH.COM - Penyakit jantung tidak hanya terjadi pada usia di atas 40 tahun saja.

Namun pada usia muda mulai dari usia 20 tahun, bahkan bayi yang baru lahir dapat mengalami penyakit jantung tersebut.

Penyakit jantung yang terjadi pada bayi yang baru lahir disebut dengan penyakit jantung bawaan.

Menurut dr. Bayushi Eka Putra, penyakit jantung bawaan atau disebut juga dengan PJB merupakan penyakit jantung yang terjadi karena adanya gangguan pembentukan jantung saat di janin.

Baca juga: Tak Hanya Menyerang Orangtua, Penyakit Jantung Koroner Kini Juga Menyerang Usia Muda

ilustrasi pemeriksaan penyakit jantung bawaan pada anak, simak penjelasan dr. Bayushi Eka Putra, Sp.JP, FIHA (jabar.tribunnews.com)

Baca juga: Meskipun Terkadang Tidak Bergejala, Berikut Kenali Gejala Khas dari Penyakit Jantung Koroner

Kelainan jantung ini dapat mengubah struktur, susunan arteri, pembuluh darah, dinding jantung, katup jantung, dan hal lainnya yang terkait dengan fungsi jantung.

Adanya kelainan jantung tersesebut dapat menimbulkan perubahan aliran darah normal melewati jantung.

Aliran darah tersebut dapat melambat, mengalir ke arah atau tempat yang salah, atau justru dapat tersumbat sepenuhnya.

Berikut ini terdapat referensi vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.

Lantas apakah penyakit jantung bawaan atau PJB ini dapat membaik atau terjadi seumur hidup?

Baca juga: dr. Bayushi Imbau Lakukan Pemeriksaan Jantung Sejak Usia 20 Tahun, Mulai dari Tensi hingga EKG

ilustrasi bayi yang mengalami penyakit jantung bawaan, simak penjelasan dr. Bayushi Eka Putra, Sp.JP, FIHA (health.grid.id)

Baca juga: Penyakit Jantung Koroner Berisiko Sebabkan Gagal Jantung, Berikut Ulasan dr. Bayushi Eka

Dilansir TribunHealth.com, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr. Bayushi Eka Putra, Sp.JP, FIHA memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribunnews program Sapa Dokter.

dr. Bayushi Eka Putra menjelaskan, bisa membaik atau tidaknya penyakit jantung bawaan ini harus dilihat kondisinya terlebih dahulu.

Untuk mengetahui kondisi jantung mengalami suatu kelainan atau tidak dapat diketahui dengan cara melakukan USG jantung.

USG jantung sendiri bertujuan untuk melihat pembentukan jantung, struktur jantung, apakah ada kelainan pada jantung, semua hal-hal yang dibutuhkan akan terlihat dari hasil USG.

Tanpa adanya data dari hasil USG tersebut, dokter tidak akan tahu apakah pasien tersebut akan membaik atau tidak, apakah akan berdampak atau tidak.

Baca juga: dr. R. Azimar Farhani Sebut Penyakit Jantung Bawaan pada Anak Dapat Disembuhkan, Begini Ulasannya

ilustrasi bayi yang mengalami penyakit jantung bawaan, simak penjelasan dr. Bayushi Eka Putra, Sp.JP, FIHA (freepik.com)

Baca juga: Pasien dengan Penyakit Jantung Bawaan Apakah Harus Mengonsumsi Obat Secara Rutin?

Setelah mengetahui hasil USG tersebut, dokter akan menyimpulkan kondisi pasien, dan akan memberikan arahan untuk perawatan atau pengobatan selanjutnya.

Tentunya kondisi ini tidak dapat disamakan antara satu pasien dengan pasien lainnya, karena memang kondisi masing-masing individu akan berbeda.

Semakin cepat terdeteksi dan semakin cepat mendapatkan penanganan, diharapkan penyakit jantung bawaan dapat membaik dan tidak terjadi seumur hidup.

"Kalau misalnya dokter sudah melakukan pemeriksaan dan memberikan saran untuk melakukan tindakan lebih lanjut, maka sudah sesuai dengan hasil USG jantungnya."

"Dokter mendiagnosa seperti itu didasarkan dari hasil USG jantung."

Baca juga: Apakah Penyakit Jantung Bawaan bisa Diketahui Sedini Mungkin Sebelum Menikah?

ilustrasi bayi yang mengalami penyakit jantung bawaan, simak penjelasan dr. Bayushi Eka Putra, Sp.JP, FIHA (lifestyle.kompas.com)

Baca juga: dr. Syarif Rohimi Sp.A (K) Paparkan Penyebab Penyakit Jantung Bawaan yang Perlu Diwaspadai

"Jadi awareness, penyakit jantung tidak hanya terjadi pada usia di atas 20 tahun, bayi-bayi pun juga harus dilihat."

Halaman
12