TRIBUNHEALTH.COM - Gigi yang mengalami anomali harus segera diberi tindakan yang tepat.
Salah satu tindakan untuk mengatasi anomali gigi ialah dengan melakukan perawatan saluran akar.
Perawatan saluran akar merupakan tindakan untuk mengatasi anomali pada gigi.
Baca juga: Dokter Gigi Benarkan jika Air Garam Dapat Membantu Mengatasi Masalah Bau Mulut, Begini Selengkapnya
drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati mengatakan terdapat klasifikasi anomali gigi yang bisa mendapatkan perawatan saluran akar.
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunnews, antara lain:
Untuk menjaga kesehatan rongga mulut, klik disini
1. Gigi sudah bermasalah
Kondisi gigi yang menimbulkan keluhan tidak nyaman, seperti sakit gigi secara spontan atau terus-menerus.
2. Gigi sulit disembuhkan
Meski dokter sudah meresepkan obat, namun masalah gigi tetap tidak teratasi.
Baca juga: Dokter: Jaga Kesehatan Rongga Mulut dengan Perhatikan Tampilan Kondisi Gigi dan Gusi
3. Gigi goyah
Merupakan ciri fisik gigi yang harus diatasi dengan perawatan saluran akar.
4. Perubahan jaringan lunak
Misalnya ada pembengkakan hingga muncul abses.
Lebih lanjut, tentunya untuk memastikan kondisi gigi yang bisa mendapatkan perawatan saluran akar haruslah berkonsultasi dan mendapatkan pemeriksaan dari dokter gigi terlebih dahulu.
"Paling ideal jangan memeriksa sendiri, sesegera mungkin berkonsultasi dan datang ke dokter gigi agar bisa secepatnya diberi tindakan," lanjut Anastasia.
Jangan Terlambat Penanganan
Timbul anomali atau gangguan pada gigi bisa disebabkan karena berbagai faktor.
Baca juga: Cegah Sakit Gigi saat Berpuasa, Ikuti Imbauan dari Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP
Sebagai langkah awal yang bisa dilakukan, ialah sesegera mungkin memberikan perawatan.
Pasalnya jika terlambat, maka gigi yang sebenarnya masih bisa dipertahankan vitalitasnya terpaksa harus dilakukan tindakan devitalisasi.
"Gigi yang tadinya vital sudah tidak bisa dipertahankan atau disehatkan kembali," kata Anastasia.
Apabila kondisi gigi sudah pada tahap tidak dapat disembuhkan, maka penanganan paling tepat ialah memberikan tindakan perawatan endodontik.
Misalnya amputasi pulpa termasuk pembersihan seluruh jaringan yang ada di saluran akar yang sudah pada tahap nekrosis (mati).
Dalam fase ini tentu proses perawaatannya akan lebih kompleks, meskipun memiliki prognosis yang baik.
Baca juga: Tak Hanya Sikat Gigi, Lidah Juga Perlu Dibersihkan Secara Rutin, Bisa Bantu Menyegarkan Napas
"Tetapi tentu saja akan jauh lebih baik apabila dilakukan sedini mungkin ketika persentase prognosanya jauh lebih tinggi," imbuh Anastasia.
Perhatikan Kondisi Gigi dan Gusi
Saluran akar gigi di dalamnya berisi jaringan pulpa.
Jaringan pulpa terdiri atas persarafan, pembuluh darah, dan limfa.
Baca juga: 3 Poin Penting yang Bisa Kita Lakukan Sendiri di Rumah untuk Menjaga Kesehatan Gigi dan Rongga Mulut
Oleh karena itu saluran akar gigi harus dirawat agar tidak menimbulkan keluhan apapun.
"Harus dijaga kesehatan dan vitalitasnya agar gigi secara menyeluruh sehat dan tetap berfungsi maksimal," ucap Anastasia.
Upaya yang bisa dilakukan ialah jangan membiarkan gangguan atau anomali pada gigi secara material dan fisik pada seluruh jaringan pendukung gigi.
Perlu dikeatahui, jaringan pendukung gigi ini terdiri atas:
- Gusi
- Tulang penyangga gigi
- Jaringan periodonsium
Baca juga: Cegah Sakit Gigi saat Berpuasa, Ikuti Imbauan dari Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP
- dan sekitar jaringan gigi.
Agar kondisi jaringan gigi tetap terjaga kesehatannya, Anastasia mengimbau jika mulai menemukan anomali sekecil apapun segera ditangani.
Beberapa anomali pada gusi yang bisa ditemui antara lain:
- Gusi bengkak
- Muncul kemerahan pada gusi
- Bentuk gusi berubah
- Rasa yang berubah.
Lebih lanjut, jika gigi yang bermasalah maka akan memunculkan tanda:
Baca juga: Perlunya Memperhatikan Berbagai Aspek dalam Merapikan Gigi Berjejal Menggunakan Kawat Gigi
- Berubah bentuk
- Muncul retakan gigi
- Karies.
"Jadi harus dijaga supaya tidak berlanjut pada sesuatu yang parah dan pada gilirannya bisa mengganggu vitalitas dari gigi itu sendiri," tegas Anastasia.
Penjelasan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunnews.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)