Dokter: Jangan Percaya Vaksin MR Bisa Sebabkan Autisme, Cek Fakta Sebenarnya Berikut Ini

Penulis: Ranum Kumala Dewi
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi autisme

TRIBUNHEALTH.COM - Vaksin MR merupakan vaksin wajib yang harus diberikan oleh anak.

Namun sayangnya banyak beredar anggapan bahwa vaksin MR bisa mencetuskan autisme.

Tentu anggapan itu hanyalah mitos sehingga tidak perlu dipercaya.

Baca juga: Kurang Tidur Dapat Menurunkan Respons Imun terhadap Vaksinasi

"Dulu dikatakan vaksin MR bisa menyebabkan autisme, jadi itu nggak ya hoaks," kata dr. Sindy Atmadja, M.Ked(Ped), Sp.A. dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Cirebon.

Anggapan vaksin MR bisa menyebabkan autisme ini bermula dari penelitian yang dilakukan oleh seorang dokter pada anak autisme.

Guna menjaga kesehatan anak, klik disini

ILUSTRASI - anak yang mengalami gangguan spektrum autisme (Freepik)

Banyaknya anak autisme yang telah divaksin MR membuat dirinya menganggap bahwa terdapat hubungan antara vaksin MR sebagai penyebab autisme.

Setelah ditelusuri lebih lanjut, rupanya penelitian tersebut tidak benar dan dianggap menyebar berita kebohongan.

Manfaat Vaksin MR

MR merupakan singkatan dari Measles (campak) Rubella (campak jerman). Imunisasi ini memberikan kekebalan pada campak dan campak jerman.

Baca juga: Seperti Covid-19, Penyakit Pneumonia Bisa Dihindari dengan Lakukan Vaksinasi

Vaksin MR telah diwajibkan dari pemerintah untuk digunakan, bahkan juga disubsidi.

"Termasuk diwajibkan oleh pemerintah, disubsidi oleh pemerintah jadi gratis diberikan dari layanan kesehatan," ungkap Sindy.

Perlu diketahui, vaksinasi MR bisa menimbulkan efek samping. Dampak ini merupakan hal yang umum terjadi karena masuk sebagai kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).

Ilustrasi anak mendapatkan imunisasi agar terhindar dari penyakit campak (Kompas.com)

Seorang anak yang sudah mendapatkan imunisasi MR, kemungkinan akan mengalami demam dengan persentase 60 - 70 persen.

Demam ini bisa dalam kategori rendah hingga tinggi, tergantung dengan respon tubuh setiap anak.

Tak hanya demam, anak yang sudah mengikuti imunisasi juga akan mengalami bengkak dan rasa nyeri pada area suntikan. Lalu diikuti ruam merah setelah memasuki hari ke 3.

Baca juga: Anak Terkena Campak? Ini Langkah Penanganan yang Tepat menurut Dokter Spesialis Anak

Jika mulai mengalami gejala ruam, sebaiknya segera bawa anak ke dokter untuk mendapatkan pengobatan.

Manfaat Imunisasi Campak

Seorang anak yang mengalami penyakit campak harus ditangani dengan tanggap pasalnya penyakit ini cukup berbahaya.

Terlebih jika belum pernah mendapatkan imunisasi campak sebelumnya, maka gejala bisa mudah memberat.

ilustrasi seorang anak yang mengalami campak (tribun.com)
Halaman
12