Ahli Gizi: Mengganti Nasi dengan Ketela dan Kentang Diperbolehkan, Simak Ulasan Berikut

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Ahmad Nur Rosikin
ilustrasi makanan pengganti nasi

TRIBUNHEALTH.COM - Banyak masyarakat yang melakukan diet dengan tujuan untuk mendapatkan berat badan yang ideal.

Dalam melakukan diet tentunya kita harus memperhatikan makanan yang dikonsumsi.

Mengganti nasi dengan bahan makanan lain seperti ketela dan kentang apakah diperbolehkan?

Ahli gizi dari RS Nurmala Suri Sukoharjo, R. Radyan Yaminar menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube Tribun Health.

ilustrasi makanan pengganti nasi (manado.tribunnews.com)

Baca juga: Jangan Diet Hanya dengan Mengonsumsi Buah Saja, Berikut Penjelasan Ahli Gizi

"Mengganti nasi dengan ketela dan kentang diperbolehkan. Di Indonesia sering kali menganggap, jika tidak mengonsumsi nasi seperti  belum makan. Nasi bisa digantikan dengan sumber karbohidrat lainnya," ujar R. Radyan Yaminar.

Misalkan 1 centong nasi atau 100 gram nasi setara dengan 3 lembar roti tawar atau 2 buah kentang.

"Jika ingin mengganti nasi merah atau nasi hitam bahkan mengganti nasi shirataki juga tidak masalah. Apabila mengganti dengan ubi-ubian kelebihannya adalah kandungan serat yang lebih tinggi dibandingkan nasi. Konsumsi serat yang tinggi ketika diet bisa mengenyangkan dan membuat rasa kenyang lebih lama," imbuhnya.

Baca juga: Diet Saat Bulan Puasa, Bolehkah Melewatkan Makan Sahur? Berikut Tanggapan Dr. Dewi Marhaeni

Ketika diet tidak harus mengonsumsi nasi sebagai karbohidrat.

Misalkan ingin mengonsumsi nasi dan diselingi makanan lain tidak menjadi masalah dan tinggal diatur saja.

"Diet bukan untuk menurunkan porsi makan tetapi untuk memilih jenis makanan yang tepat atau rendah kalori. Contohnya adalah diet untuk menurunkan berat badan. Diet tidak mengonsumsi karbohidrat tentu tidak bisa," pungkas R. Radyan Yaminar.

Dalam satu jenis bahan makanan tidak hanya mengandung satu jenis zat gizi.

Baca juga: Bagaimana Pola Makan yang Benar bagi Mereka yang Ingin Diet? Simak Penuturan Ahli Gizi

Misalkan nasi mengandung karbohidrat, protein, dan vitamin tetapi dalam kadar yang berbeda.

Di Indonesia terdapat istilah sumber karbohidrat, sumber protein, dan sumber lemak.

Bahan makanan yang bisa disebut sebagai sumber, artinya bahan makanan tersebut kandungan gizinya lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan gizi lainnya.

Misalkan, yang paling menonjol dari nilai tinggi pada nasi adalah karbohidrat sehingga nasi disebut sebagai sumber karbohidrat.

Baca juga: Aturan Diet Defisit Kalori yang Benar menurut Ahli Gizi Carrisa Wityadarda,M.Kes

Dari lauk paling tinggi ialah kandungan protein, oleh karena itu disebut sebagai sumber protein.

Ketika mengonsumsi lauk, kita tetap mendapat asupan lemak dan karbohidrat walaupun dalam jumlah yang sedikit.

"Kita tidak bisa menghilangkan konsumsi karbohidrat. Sangat tidak disarankan menghilangkan konsumsi karbohidrat dalam sehari. Jika melakukan diet dengan cara menghilangkan karbohidrat memang penurunan berat badan akan cepat, tetapi sangat disayangkan karena nantinya tugas karbohidrat akan digantikan oleh protein," timpalnya.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan R. Radyan Yaminar, S.Gz. Seorang ahli gizi.

(TribunHealth.com/PP)