TRIBUNHEALTH.COM - Labu kuning menjadi salah satu sumber makanan yang banyak diolah selama Bulan Ramadhan.
Biasanya labu diolah menjadi berbagai macam takjil untuk berbuka puasa.
Misalnya, labu banyak digunakan dalam kolak, candil, bahkan bisa disajikan hanya dengan direbus saja.
Ternyata labu kuning memang memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan.
Hal itu disampaikan oleh Dr. Deborah Lee dari Apotek Online Dr Fox, ketika berbicara dengan Express.co.uk.
Labu sendiri adalah buah yang sangat rendah lemak, karbohidrat, dan kalori, sehingga cocok untuk semua orang yang ingin diet sehat.
Baca juga: Semangka Bagus dalam Menghidrasi Tubuh, Cocok Dimakan saat Buka Puasa Ramadhan
Labu juga tinggi serat.
Baik pada daging dan bijinya, labu memiliki sejumlah mikronutrien, mengandung sejumlah besar vitamin dan mineral.
Beberapa di antaranya adalah vitamin A, C, E B1, B2, B6, B12, potasium, zat besi dan magnesium.
Dr. Deborah Lee dari Apotek Online Dr Fox mengatakan labu bisa bermanfaat untuk lima masalah kesehatan berikut.
Baik untuk orang dengan diabetes
Jika menderita diabetes, memasukkan labu ke dalam menu harian bisa menjadi pilihan.
“Meskipun labu memiliki indeks glikemik (Indeks GI) yang tinggi, ia memiliki beban glikemik (GL) yang rendah – yang berarti hanya meningkatkan glukosa darah secara perlahan," kata Dr. Lee.
"Ini berarti ini adalah pilihan yang sangat baik untuk penderita diabetes atau mereka yang memiliki gula darah tinggi, karena dapat membantu mengontrol kadar glukosa darah."
Baca juga: Bolehkah Obat Kumur Digunakan pada Penderita Diabetes? Ini Kata drg. R. Ngt. Anastasia Ririen
Meningkatkan kualitas tidur
Labu adalah sumber magnesium, yang penting untuk tidur.
Ada beberapa penelitian, meskipun buktinya lemah, bahwa kekurangan magnesium mungkin terkait dengan kesulitan tidur.
“Magnesium dianggap penting untuk tidur karena membantu mengatur tingkat neurotransmiter otak," papar Dr. Lee.
“Kekurangan magnesium jarang terjadi tetapi dapat ditemukan pada orang tua, mereka yang menderita diabetes tipe-2 atau mereka yang memiliki gangguan gastrointestinal.”
Baca juga: Penelitian Ilmiah Ungkap Kualitas Tidur Mungkin Lebih Penting daripada Durasinya
Bantu kontrol tekanan darah